Sosiolog dan Psikolog UI Kunjungi Pelaku Pencabulan Dibawah Umur

PURWAKARTA, Spirit 
Sosiolog dan juga dosen DISIF UI, Imam B Prasojo bersama tiga Psikolog UI kunjungi Mapolres Purwakarta, Sabtu (29/11). Kedatangan penggagas dan penggerak Yayasan Nurani Dunia ini guna melihat dari dekat sosok SAK (50) dukun cabul yang diduga telah mencabuli sebanyak sebelah anak perempuan yang sebagian besar masih dibawah umur.

Diantar Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Tri Hartanto, Imam bersama dua orang psikolog mengunjungi sel tahanan Mapolres Purwakarta dan berdialog dengan SAK hampir setengah jam lamanya. Sedangklan seorang psikolog tidak berkenan bertemu dengan sang dukun cabul, alasannuya karena dia ingin bertemu dengan pihak korban dan keluarga korban kebrutalan SAK.

Menurut Imam tujuan dirinya mengunjungi pelaku, guna menyadarkan pelaku bahwa perbuatannya  banyak membuat orang jadi korban. Bukan hanya korban, begitu juga keluarga serta kerabat korban, bahkan keluarga pelaku sendiri juga jadi korban. Karena perbuatan korban yang sangat diluar batas membuat anak dan istrinya juga dibuat malu.

“Pelaku mengaku kalau dirinya masih memiliki anak yang baru berumur Sembilan tahun dan sudah sekolah, pastinya anaknya tersebut malu ketika mengetahui perbuatan bapaknya tersebut,” ungkap Imam usai melakukan dialog bersama SAK.

Imam nelanjutkan, pelaku diminta untuk meminta maaf kepada korban dan keluarganya. Mungkin kalau pelaku meminta maaf, kemarahan dan emosi  keluarga korban sedikit berkurang, walaupun mungkin  tidak bisa  memaafkan.

Selain itu, peristiwa ini juga menjadi pelajaran bagi semua orang. Bahwa kita harus waspada terhadap orang orang yang mengaku itu dan ini, serta bisa begini atau begitu. Begitu juga orang tua harus lebih waspada lagi terhadap anak anak, agar peristiwa ini tidak terulang di Purwakarta di kemudian hari.

Menanggapi keikut sertaan Tiga Psikolog UI, menurut Imam, mereka terpanggil untuk membantu seluruh korban sang dukun cabul. “Rencana ke tiga psikolog ini akan menemui keluarga korban serta korban. Namun itupun apabila tidak menjadi beban bagi mereka,” terang Imam.

Selain itu, Imam juga akan mendatangi kepala sekolah, guru guru serta teman teman korban untuk memberikan pemahaman, agar mereka tidak mengucilkan bahkan mencemoohkan korban. Mereka mengalami hal itu bukan atas kehendaknya,  melainkan sebagai korban. Karena itu jangan ditambah lagi beban pada diri korban.

“Perlu  upaya hukum serta langkah rehabilatasi terhadap, korban, apalagi mereka masih dibawah umur, untuk itu penangannya harus serius agar mereka bisa tetap semangat,” tutup Imam. (Asp).    


Share this video :

+ komentar + 1 komentar

10 Januari 2018 pukul 10.50

Anda pencinta togel online
yuk bergabung bersama kami di togel pelangi
bandar togel terbaik dan terpecaya
info lebih jelas silakan kunjugi kami...
http://www.togelpelangi.com/

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. POTRET KARAWANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger