KARAWANG, Spirit
Guna menyemarakkan Hari Guru Nasional (Hagunas) dan Hari Ulang Tahun ke-69 PGRI serta mengembangkan bakat seni yang dimilik siswanya, SMK Bhinneka Karawang menggelar pentas seni drama, tari Jaipong dan tarian modern serta lomba membuat nasi tumpeng.
Kepala SMK Bhinneka Karawang, Eli Chuaeri, S.Pd., mengatakan, pihaknya sengaja menggelar rangkaian acara tersebut untuk meningkatkan minat siswa terhadap seni dan budaya. Dikatakan Eli, dalam pembelajaran perlu adanya waktu luang yang digunakan untuk menyegarkan suasana dan pikiran siswa yang diaplikasikan melalui penampilan seni dan budaya. Sebab, jika siswa selalu disibukkan dengan pembelajaran yang bersifat akademik, maka dikhawatirkan bakat seni siswa tersebut akan tenggelam.
“Dengan adanya lomba pentas seni ini, maka bakat seni siswa akan berkembang dan siswa tidak akan stres,” kata Eli kepada Spirit Karawang, Selasa (25/11).
Selain itu, lanjut Eli, pada saat banyak sekolah lain diliburkan ketika di Hagunas, maka lebih baik diadakan lomba pentas seni bagi siswa sebagai bagian dari pembelajaran non-akademik dibanding siswa tidak memiliki aktivitas lainnya.
Adanya lomba pentas seni ini, kata Eli, sangat erat sekali hubungannya dengan momentum Hagunas. Pasalnya, adanya lomba pentas seni merupakan keinginan dari siswa untuk memberikan kado dan hiburan bagi gurunya sebagai bukti bakti siswa kepada gurunya pada saat Hagunas.
“Ini semua gagasan dari siswa untuk memberikan kado berupa kreatifitas siswa untuk gurunya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Bhinneka Karawang, Drs. H. Emat Rahmatillah, mengatakan, diadakannya lomba pentas seni bertujuan agar siswa memiliki mental berani untuk tampil di muka umum. Sebab, dengan membiasakan siswa tampil di depan umum, maka siswa tersebut lambat laun akan berani menyampaikan semua aspirasinya di depan umum tanpa perasaan canggung dan gugup.
“Bentuk kesenian seperti drama mampu mengembangkan kepribadian anak. Hal itu akan membangun rasa percaya diri dan membuat anak disiplin,” imbuhnya.
Dikatakan H. Emat, dengan diadakannya lomba pentas seni, termasuk drama, yang bertepatan dengan Hagunas, siswa ingin menyelami peran dan kontribusi guru dalam mendidik generasi bangsa melalui peran mereka sebagai guru dalam pentas drama yang mereka mainkan.
Di Hagunas ini, lanjutnya, dia berharap guru senantiasa meningkatkan mutu pembelajaran dan menjadi suri tauladan bagi siswanya, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, sebagaiman yang sudah didengungkan oleh Ki Hajar Dewantara melalui semboyannya, yakni Ing Ngarso Sun Tulado yang artinya menjadi guru atau pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan yang baik bagi orang lain, Ing Madyo Mbangun Karso yang artinya jika guru atau pemimpin berada di tengah, maka harus mampu membangkitkan semangat orang lain, dan Tut Wuri Handayani yang artinya jika guru atau pemimpin berada di belakang, maka harus mampu menjadi pendorong bagi orang lain.
“Sehingga siswa akan terus merasakan semangat dalam pembelajaran,” pungkasnya. (tif)
Posting Komentar