Camat Prihatin Nasib Kanti

BATUJAYA, Spirit
Pemerintah Kecamatan Batujaya Karawang, merasa prihatin atas nasib keluarga Kanti (52), yang tinggal di puing-puing reruntuhan rumahnya di RT 18 RW 05, Dusun Mulyasari, Desa Karyamulya. Camat setempat berencana mengunjungi kelurga tersebut meski belum mendapat laporan dari pemerintah desa tersebut.

“Saya akan mengunjungi mereka, baik secara dinas maupun secara pribadi, ke sana,” kata Camat Batujaya, Rohmana Setiansyah, di salah satu rumah makan di wilayah kecamatan setempat, kepada Spirit Karawang, Kamis (27/11).

Ia mengaku, selama ini belum mendapat laporan dari pihak pemerintahan Desa Karyamulya tentang nasib warganya yang tinggal di puing puing reruntuhan rumahnya yang ambruk sekitar sebulan lalu. Ia, lanjutnya, baru mengetahui kabar tersebut setelah sejumlah media massa memberitakannya.

“Kalau saja media tidak mempublikasikan itu, saya juga merasa gelap, karena pihak desa belum melaporkan kepada kami ada warga kami yang rumahnya ambruk tersebut,” ujar camat, tanpa menyebutkan jadwal kunjungan ke keluarga Kanti.

Rohman menuturkan, pihaknya telah menghubungi Kades Karyamulya, Alek Sukardi, untuk menanyakan kebenaran tentang kabar nasib keluarga Kanti. Pertanyaan tersebut, katanya, diiyakan kades setempat.

“Dan kades membenarkan tentang kabar itu,” ujarnya pula.

Kemungkinan, tambah Rohman,  dalam waktu dekat, ia bersama aparat Kecamatan Batujaya akan melakukan kunjungan ke tempat tinggal keluarga Kanti. Bahkan ia berencana memberikan bantuan dengan membangun tempat tinggal untuk keluarga tersebut, meski tidak berupa bangunan permanen.
“Yang penting mereka bisa berteduh dulu dengan nyaman,” katanya.

Dikabarkan sebelumnya, musibah yang menimpa keluarga Kanti telah membawa sengsara berkepanjangan. Sejak tempat tinggalnya ambruk sebulan lalu, Kanti sekeluarga hidupnya hanya berteduh di puing-puing reruntuhan rumahnya.

Kanti bertahan hidup di reruntuhan rumahnya karena ketidakmampuan  membangun kembali rumahnya. Ia  menempati reruntuhan beserta dua anak dan satu cucunya.

Menurut keterangan, Kanti merupakan keluarga yang sangat miskin, di wilayah tersebut. Jangankan membangun rumahnya yang roboh, untuk makan sehari-hari saja sering kali kerepotan.

Pasalnya, semenjak suaminya meninggal, Kanti tidak mempunyai pekerjaan dan hanya bekerja sebagi kuli cuci pakaian tetangganya saja. "Benar, saya kini hanya hidup di puing-puing reruntuhan rumah yang ambruk sekitar  satu bulan lalu. Jangankan untuk membetulkan rumah, saya untuk makan saja susahnya minta ampun," tutur Kanti,  Selasa (25/11).(yan)


Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. POTRET KARAWANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger