Marah Tidak Diberi Uang untuk Beli Miras
Dua orang diduga preman melakukan aksi penganiayaan terhadap Feri (26) yang berprofesi sebagai juru parkir. Peristiwa itu terjadi di dekat Mall Cikampek, Selasa (25/11) sekitar pukul 22.00 WIB. Akibat penganiayaan itu, kondisi Feri (26) kritis, dan tangan kanannya nyaris terputus akibat sabetan senjata tajam. Diduga aksi penganiayaan dipicu akibat kedua pelaku marah lantaran meminta uang untuk beli minuman keras namun tidak dipenuhi oleh Feri.
Selain Feri, kedua pelaku juga menganiaya dua teman Feri yang berusaha melerai. Kedua teman Feri juga mengalami luka sabetan senjata tajam. Diduga aksi penganiayaan itu diakukan oleh preman yang marah lantaran meminta uang untuk beli minuman keras namun tidak dipenuhi oleh Feri.
“Tidak tahu penyebabnya apa, tapi saya mendapat kabar anak saya (Feri,red) dibawa ke rumah sakit dengan luka bacokan di tangan bagian kanan,” kata Nuning Hasanah (44) ibu korban kepada Spirit Karawang, Rabu (26/11).
Feri (26) diketahui sebagai warga Desa Dawuan Timur, Kecamatan Cikampek, Karawang. Tangan kanan Feri penuh dengan luka bacok akibat menahan sabetan senjata tajam.
“Katanya kedua pelaku menggunakan sebuah sepeda motor dan salah satunya membawa golok. Anak saya menangkis sabetan golok yang diarahkan ke kepala anak saya,” terang Nuning.
Sedangkan dua korban lainnya, Ferdian (22) mengalami luka sayatan di dada dan Heri (30) mengalami luka sayatan di pergelangan tangan kiri tepat di sela-sela jari tangannya.
“Dibawa ke RS Karya Husada sekitar pukul 23.00 WIB, dan dalam kondisi kritis. Anak saya diharuskan operasi karena luka bacokan itu karena beberapa urat ditangannya putus,” ujarnya.
Nuning menduga, anaknya dianiaya dua orang pemuda tidak dikenal oleh preman yang kerap berkeliaran di sekitar lokasi parkir tempat anaknya bekerja. Preman itu kerap meminta jatah parkir terhadap anaknya. “Selentingan kabar katanya begitu, minta tambahin buat beli minuman keras sama anak saya,” ucapnya.
Ditegaskan, identitas kedua pelaku penganiayaan dengan korban Feri telah diketahui identitasnya. Salah satunya diketahui warga Kampung Cariu, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru. Sedangkan pelaku lainnya, merupakan warga warga Kampung Karanganyar, Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek.
“Kasusnya sudah ditangani sama pihak Polsek Cikampek, dan kabarnya kedua pelaku sudah tertangkap. Pihak kedua keluarga pelaku meminta kasus ini untuk di selesaikan secara kekeluargaan, tapi bagaimana dengan tangan anak saya yang hampir putus ini. Seumur hidup akan membekas,” tegasnya.
Sementara itu, di kantin RS Karya Husada Cikampek, Camat Kotabaru, Kapolsek Kotabaru dan Kepala Desa Dawuan Timur sedang membahas isyu terkait kasus tersebut. Beredar kabar jika rekan, sahabat dan warga kampung tempat korban Feri tinggal tidak terima dengan perbuatan tersangka, dan isyunya akan ada penyerangan warga kepada rumah kedua pelaku.
“Kita di sini sifatnya hanya melakukan antisipasi saja untuk menjaga situasi yang tetap kondusif, khawatirnya ada tindakan penyerangan yang dilakukan teman korban. Soal kasus ini, kasusnya ditangani Polsek Cikampek,” singkat Kapolsek Kotabaru, IPTU Bambang Sumitro SH.
Sedangkan ditambahkan Kepala Desa Dawuan Timur, Tatang Somantri, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan serangan terhadap asal kampung kedua pelaku pembacokan dari warganya yang tidak bisa menerima perbuatan ke dua pelaku tersebut.
“Insya Allah tidak akan ada aksi serangan. Hal ini juga sudah diantisipasi oleh Kepala Desa Dawuan lainnya yang dua warganya juga ikut menjadi korban penganiayaan kedua pelaku. Selain itu, ke dua Polsek beserta ke dua Camat Kotabaru dan Cikampek, dibantu Danramil turut membantu antisipasi ini,” tambah Tatang.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Polsek Cikampek belum bisa memberikan konfirmasi secara resmi baik dari Kapolsek Cikampek, Kompol Ahmad Syofwan maupun Wakapolsek Cikampek, AKP Ali Akbar dan Kanit Reskrim Polsek Cikampek, AKP Eddy Sunardi. (gus)
Posting Komentar