Anggaran Belanja Pegawai 40 Persen
KARAWANG, Spirit
Anggaran belanja pegawai dalam Rancangan Anggaran Belanja (RAB) Pemkab Karawang tahun 2015 sekitar 40 persen dari RAPBD setempat menunjukkan politik anggaran pemerintah daerah ini tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat lapisan bawah. Dengan RAB Rp 3,913 triliun diperkirakan anggaran belanja pegawai dapat mencapi sebesar Rp 1,565 triliun.
Menurut Kepala Seksi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang Asim Saputra, meskipun tingkat kemiskinan di dearah ini cenderung menurun dalam sepuluh tahun terakhir, penurunan tersebut hanya akibat pergesaran secara struktural dari sektor informal berbasis masyarakar pertanian ke sektor formal (masyarakat industry). Pergeseran itu, menuru dia, yang mengakibatkan pula pergeseran dari masyarakat miskin ke masyarakat yang hampir miskin, dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, sehingga pergeseran tersebut sebenarnya masih dianggap sangat rentan untuk kembali lagi kepada garis kemiskinan.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Karawang tahun 2013 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Karawang mencapai 320 ribu atau sekitar 10 persen dari total jumlah penduduk Kabupaten Karawang atau turun sekitar 1 persen dari tahun sebelumnya. 60 persen dari jumlah tersebut berada di wilayah pedesaan.
“Artinya ada tiga lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Karawang, yaitu masyarakat menengah-bawah, masyarakat menengah-menengah, dan masyarakat menengah-atas. Masyarakat menengah-menengah tersebut, yang dimaksudkan tadi telah mengalami pergeseran,” katanya kepada Spirit Karawang, Rabu(26/11/2014).
Karena itu, lanju Asim, politik angaran pemerintah daerah seyogyanya banyak dialokasikan dan menitikberatkan pada upaya pengentasan kemiskinan, karena mereka yang masih berada dalam lapisan kemiskinan, dalam arti yang sesungguhnya (yaitu menengah-bawah ), tidak akan bangkit tanpa bantaun pemerintah daerah. Dijelaskannya, industrialisasi di Kabupaten Karawang berdampak tingkat pertumbuhan ekonomi di daerah ini cenderung naik, kemiskinan menurun. Tapi ketimpangan semakin tinggi.
Menurut dia, meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karawang lebih disebabkan semakin meningkatnya jumlah masyarakat menengah, dengan perubahan gaya hidupnya. Pertumbuhan ekonomi di daerah ini bukan akibat produktivitas masyarakat, melainkan tingginya tingkat konsumsi masyarakat, terutama masyarakat menengah.
"Jadi ada kecenderungan meningklatnya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karawang lebih disebabkan oleh tingginya tingkat konsumsi. Kecenderungan ini disebut dengan ‘Konsumptive Driven Growth’ atau pertumbuhan ekonomi yang dipengaruhi oleh komsumsi," katanya.
Oleh karena itu, ia menambahkan, politik anggaran pemerintah daerah seyogyanya harus banyak memperhatikan kondisi masyarakat bawah, dengan melakukan upaya pengentasan kemiskinan. Anggaran pemerintah daerah, menurut dia, harus lebih banyak dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur yang dapat mendorong dan memperlancar jalanya kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat, sehingga eknomi masyarkat dapat mudah tumbuh dan berkembang.(zen)
Posting Komentar