KARAWANG, Spirit,
Sebagai salah satu sekolah yang dijadikan sebagai objek percontohan implementasi Kurikulum 2013 (kurtilas) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kabupaten Karawang, seluruh unsur pendidik SMAN 1 Batu Jaya terus diberikan pemahaman tentang kurikulum baru tersebut. Diantaranya dengan mengadakan In House Training (IHT) implementasi Kurikulum 2013 di Gedung Grha Vidya Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Minggu-Selasa (19-21/10).
Kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 60 peserta yang terdiri dari 49 guru yang berasal dari SMAN 1 Batujaya dan sisanya dari perwakilan guru sekolah swasta yang ada di sekitar kecamatan Batu Jaya.
Ditemui disela-sela acara Kepala SMAN 1 Batu Jaya, Drs H Agus Setiawan, M.Pd mengatakan, sebelumnya para guru sudah rutin menggelar acara yang sama di sekolah, namun kali ini bedanya dilaksanakan di luar sekolah sebagai bentuk lain agar para peserta workshop tidak merasa jenuh dalam menerima materi tentang kurikulum baru tersebut.
"Sehingga kalau dilaksanakan diluar seperti ini peserta bisa lebih terfokus dan tidak terpecah oleh tugas lain," ujar Agus kepada Spirit Karawang, Senin (20/10).
Agus menambahkan,kegiatan ini juga dalam rangka mengatasi kesulitan yang selama ini dihadapi oleh para guru tentang tata cara menerapkan kurtilas. Pada dasarnya, kata Agus, ruh dari kurtilas ini ada pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan penilaian autentik.
Namun begitu, Agus menilai kurikulum 2013 ini sebenarnya dapat menjawab tantangan yang berkembang di lapangan, utamanya untuk meningkatkan mutu SDM agar mampu bersaing dengan negara lain. Penilaian tersebut karena dengan kurikulum 2013, siswa akan lebih banyak praktek dibanding pemberian teori dalam proses pembelajaran.
“Sayaberharap, dengan workshop ini dapat meningkatkan pelayanan,termasuk peningkatan keteladanan tenaga pengajar dalam keseharian dan proses pembelajaran di kelas,” ujarnya.
Dijelaskan Agus, narasumber yang memberikan materi pada kegiatan ini didatangkan dari Direktorat PSMA yaitu Drs. Otong Bastaman,M.Pd dan Dra Wilda Sagita M.Pd. Sedangkan sumber dana untuk kegiatan yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut tersebut dialokasikan dari dana Bantuan Operasional Fasilitas Pendidikan (BOPF) SMAN 1 Batu Jaya dan dari sumbangan dana pihak luar yang peduli terhadap kemajuan pendidikan termasuk salah satunya sumbangan dari beberapa anggota DPRD Karawang yang berasal dari dapil setempat.
"Alhamdulilah, guru-guru di SMAN 1 Batujaya sendiri mayoritas sudah paham tentang kurikulum baru,dan mereka sudah menerapkannya di sekolah," pungkas Agus. (tif).
Posting Komentar