Konsumen Serbu SPBU

Sebelum Harga BBM Naik 

KARAWANG, Spirit
Beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Karawang petang kemarin  diserbu konsumen sejak isu hingga benar-benar kenaikan BBM diumumkan oleh Presiden Joko Widodo,  pukul 22.10 WIB. Sedangkan harga kenaikan  mulai berlaku pukul 00.00 WIB. 

Warga Karawang yang panik menyerbu stasiun pengisian bahan bakar umum. Terlihat di sejumlah SPBU antrean mengular hingga ke jalan raya.

Berdasarkan pantauan, Spirit Karawang pada pukul 22.00 WIB di SPBU Jalan A. Yani By Pass, puluhan mobil dan motor mengantre untuk mengisi premium. Antrean  mengular hingga ratusan meter. Di SPBU terlihat sejumlah personel polisi turut berjaga melakukan pengamanan.

Salah seorang pengendara motor, Devi Rusdiar (24), mengatakan telah mengetahui isu kenaikan harga BBM dari TV. Dia berencana mengisi penuh tangki motornya setelah mendengar isu kenaikan harga BBM tersebut. 

“Denger dari TV dan banyak orang juga yang ngomong (BBM,red) mau naik. Tapi belum tahu pasti naiknya berapa. Mau ngisi penuh,” kata Devi.

Hal yang sama di ungkap Didin (31) pengendara mobil. Dia mengaku cukup kaget mendengar kabar yang menyebutkan kenaikan BBM dilakukan malam ini. Dikatakan setelah mengetahui kabar tersebut dia langsung menuju SPBU terdekat. “Sampai di SPBU ini tahunya sudah banyak yang mengantre. Ini sudah mengantri 20 menitan,” kata Didin. 

Di SPBU tersebut, harga Premium pukul 22.10 WIB masih Rp 6.500 per liter, sementara harga Pertamax Rp 10.500 per liter
Antrean kendaraan sepanjang 2 kilometer terjadi  di SPBU 34-41313 Darussalam1 Jomin Barat Kota Baru Karawang. Yanto yang trurut ngantre mengatakan hampir  satu jam  belum mendapatkan BBM. Bahkan dia akhirnya terjebak dalam antrean.  

Semalam Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengumumkan kenaikan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk jenis premium dan solar, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11).

Kenaikan harga jual BBM untuk dua jenis ini sebesar Rp 2.000,00 per liternya. Yakni, untuk premium dari Rp 6.500,00 menjadi Rp 8.500,00 per liter. Sedangkan jenis Solar naik dari Rp 5.500,00 menjadi Rp 7.500,00 per liternya.

Kenaikan harga tersebut mulai berlaku Selasa, 18 November 2014, pukul 00.00 WIB, serentak di seluruh wilayah Indonesia.


Presiden umumkan kenaikan

Presiden Joko Widodo mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut merupakan pilihan yang harus diambil pemerintah untuk mengalihkan subsidi dari sektor konsumtif menjadi produktif sehingga dapat dirasakan oleh lebih banyak orang, di antaranya untuk sektor infrastruktur dan pendidikan.

Selain itu, bagi masyarakat miskin dan hampir miskin, pemerintah telah menyiapkan bantalan sosial.

"Untuk rakyat kurang mampu disiapkan paket perlindungan sosial, KIS (Kartu Indonesia Sehat), KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) dan KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk memulai usaha-usaha di sektor ekonomi produktif. Pemerintah sangat menghargai masukan-masukan. Semoga keputusan pengalihan susidi ke arah produktif ini akan memberikan yang bermanfaat bagi rakyat keseluruhan," kata Presiden.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, dirinya telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomer 34/2014 tentang harga jual eceran BBM bersubsidi.

Kenaikan harga BBM premium dan solar Rp 2.000,00 menurut Sudirman tidak diikuti oleh harga minyak tanah (kerosin). Harga minyak tanah tetap Rp 2.500,00.

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, adanya kenaikan harga tersebut, terdapat tambahan dana sebesar Rp 100 triliun yang bisa digunakan untuk sektor infrastruktur, kemaritiman dan juga perlindungan sosial.

Bambang mengatakan, kenaikan tersebut diperkirakan akan memicu inflasi tambahan sebesar dua persen. "Jadi kalau target akhir tahun 5,3 persen maka inflasi tahun ini ada tambahan dua persen, menjadi 7,3 persen," katanya.

Dampak inflasi sangat dirasakan pada dua bulan ini, November dan Desember. Sementara pada Januari dan Februari 2015, dampaknya masih akan dirasakan.

"Tapi tak sekuat dua bulan pertama," katanya.

Selain itu, dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi Rp 2.000,00 tersebut diharapakan pada APBN-P 2015 nanti, defisit anggaran dapat dikurangi dari sebelumnya 2,2 persen.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengatakan, subsidi akan dialihkan ke sektor produktif di antaranya untuk meningkatkan produksi pangan, mempercepat realisasi pembangunan pembangkit listrik, sektor kemaritiman dan kelautan serta pembangunan jalan baru dan perbaikan jalan, untuk membuat masyatakat lebih produktif.

Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa mengatakan, untuk pembagian KKS akan dilakuakan hingga 2 Desember 2014.

"Sampai tanggal 2 Desember 2014 semuanya harus terealisir. Terakhir tanggal 2 Desember 2014," katanya.

Ia menambahkan, bagi yang telah mendapatkan kartu KKS, masyarakat dapat mencairkannya.

KKS merupakan kartu yang dibagikan kepada keluarga miskin. Terdapat 15,5 juta rumah tangga sasaran KKS. Setiap keluarga akan mendapatkan dana Rp200 ribu per bulan yang dimasukan dalam rekening. Kartu tersebut akan diisi setiap dua bulan.(Fjr/Gus/Ant)



Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. POTRET KARAWANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger