KARAWANG, Spirit
Guna menyiasati harga bahan bakar minyak (BBM) yang kian melambung, siswa SMK Bina Karya 2 Karawang Barat melakukan terobosan inovasi rekayasa teknologi dengan menciptakan alat penghemat BBM yang diberi nama Fuel Economizer and Effecient Technology (FEET).
Menurut Kepala SMK Bina Karya 2 Karawang Barat, Tarim, ST., FEET merupakan produk hasil inovasi ulang anak didiknya yang dikembangkan dari produk serupa yang sudah ada sebelumnya dan kemudian disosialisakan kembali di Kabupaten Karawang, terutama pada event Epitech ke-9 ini. “Dengan menggunakan ala ini, mampu menghemat bahan bakar hingga 50%,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Bina Karya 2, Usep Bukhori, A.Md. mengatakan, cara kerja FEET ialah dengan membangkitkan uap Hidrogen lalu uap bensin cadangan dimasukkan ke katalisator dan ketika pipa katalis terkena panas knalpot, maka uap premium (C8H18) akan diurai menjadi gas Hidrogen (H2), sehingga unsur yang masuk ke dalam ruang bakar bertambah banyak, yakni fuel (bahan bakar), fire (suhu yang sesuai), Oksigen dan Hidogen yang diperoleh dari uap bensin yang dipanaskan oleh katalisator.
“Hasil penghematan variatif tergantung merek motornya, seperti motor Suzuki FU bisa menghemat hingga 50%, Yamaha Mio mencapai 75% dan Honda Vario lebih irit lagi penghematannya,” ujarnya.
Dikatakan Usep, produk FEET sudah diuji emisi oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang dan dinyatakan lulus karena tidak melewati ambang batas. Selain itu, dia dan timnya pun membongkar isi mesin motor setelah penggunaan FETT setelah terpakai enam bulan menunjukkan kondisi yang normal layaknya engine pada umunya.
“Tidak ada gejala-gejala yang signifikan, yakni tidak terlalu bersih dan tidak terlalu kotor,” ucapnya.
Dengan produk ini, lanjutnya, SMK Bina Karya 2 Karawang Barat pernah mendapat juara pertama Boot Creativity antar SMK di acara Yamaha Motor Show 2014 di Tegal Lega Bandung. Pada event Epitech ke-9 ini, kata dia, SMK Bina Kara 2 Karawang Barat menjual produk tersebut ke publik dengan harga Rp200 ribu per unitnya.
“Dalam jangka waktu sekitar enam bulan, uang itu bisa kembali karena hemat bahan bakar,” pungkasnya. (tif)
Posting Komentar