KARAWANG, Spirit
Guna memenangkan persaingan dunia usaha dan dunia industri di era globalisasi dan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 mendatang, siswa lulusan SMK tidak hanya dituntut menguasai bidang akademik, tetapi mereka juga dituntut untuk bisa menghasilkan produk karya mereka yang inovatif.
Demikian disampaikan Kepala SMK Bhinneka Karawang, Eli Chuherli, S.Pd. kepada Spirit Karawang, Rabu (12/11). Dikatakan Eli, siswa yang belajar di SMK Bhinneka Karawang tidak hanya diajarkan materi pengetahuan akademik semata, tetapi juga diajarkan bagaimana bisa menghasilkan suatu produk inovatif yang diminati masyarakat, lalu mereka juga diajari untuk mampu memasarkan produk tersebut ke masyarakat.
“Hal itu guna bisa bersaing dalam dunia usaha dan dunia industri yang semakin kompetitif, terutama nanti pada MEA 2015,” ucapnya. Ditambahkan Eli, SMK Bhinneka Karawang yang memiliki empat kompetensi keahlian, yakni Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Pemasaran dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) telah mempersiapkan anak didiknya agar memiliki bekal spirit yang tinggi, yaitu mandiri, berani menanggung resiko, mampu memanfaat peluang sekecil apapun dan memiliki jiwa tidak mudah menyerah.
“Meski jurusan TKJ masih baru di SMK Bhinneka, tetapi siswa TKJ sudah mampu membuat produk unggulan, seperti mug bergambar, pin, bros dan gantungan kunci. Dalam pemasarannya mereka bersinergis dengan siswa jurusan pemasaran,” ungkapnya.
Produk-produk siswa TKJ , lanjutnya, ternyata cukup diminati oleh masyarakat luas. Hal itu terbukti pada saat pameran pendidikan dan teknologi (Epitech) ke-9 yang berlangsung di Grand Taruma Karawang selama tiga hari, 4-6 November 2014 lalu, produk siswa TKJ mampu terjual senilai Rp3 juta lebih.
“Yang kami lakukan itu ingin menunjukkan, jika sekolah swasta tidak kalah bersaing dengaan sekolah negeri, sehingga orang tua siswa tidak usah ragu untuk menyekolahkan anaknya di SMK Bhinneka,” tegasnya
Senada dikatakan Ketua Kompetensi Keahlian TKJ SMK Bhinneka, Tri Haryanto, S.Kom. Menurutnya, anak didiknya selain mempelajari tentang dunia komputer dan jaringan, tetapi dia juga mengajarkan anak didiknya supaya bisa mandiri dengan cara menghasilkan suatu produk yang bisa mereka jual ke masyarakat luas.
“Jadi mereka tidak semata-mata diarahkan kerja di pabrik, tetapi bagaimana juga bisa menciptakan peluang usaha, sehingga bisa mengurangi angka pengangguran di Karawang,” ujarnya.
Dikatakan Yanto, pihak pengelola SMK Bhinneka sangat mendukung langkahnya guna mengarahkan anak didiknya bisa menghasilkan produk yang layak jual. Hal itu terlihat saat jurusan TKJ disediakan mesin cutting plotter dengan menggunakan bahan ecoflex untuk menghasilkan produk digital yang berbentuk grafiti, seperti kaos sablon, bros, pin dan mug bergambar. “Pada saat Epitech ke-9 lalu, best selller produk TKJ ialah pin dan bros,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, siswi kelas X TKJ SMK Bhinneka Karawang, Wulan Sri Handayani mengatakan, dia cukup senang belajar di jurusan TKJ SMK Bhinneka Karawang, karena selain suasana lingkungan belajarnya yang cukup Islami dan teman-teman belajarnya yang pada ramah, ternyata pembelajaran dan fasilitas yang disediakan di SMK Bhinneka Karawang tidak kalah jika dibanding dengan sekolah negeri lainnya. “Saya nyaman belajar di sini, meski pada awalnya saya ingin sekolah di negeri,” pungkasnya. (tif)
Posting Komentar