Sonny : Karawang Juga Harus Ciptakan Pertanian Tangguh
KARAWANG, Spirit
Meski pergulatan pemilihan kepala daerah(pilkada) tahun 2015 di Kabupaten Karawang masih setahun lagi, namun diskursus tentang pandangan dan pemikiran prospek kemajuan dan pembangunan Kabupaten Karawang 5 tahun ke depan telah banyak diperbicangkan oleh tokoh-tokoh dari berbagai kalangan. Salah satunya disampaikan Dekan Fakultas Ekonomi Unsika Dr Sonny Hersona MM, mencoba menyoroti persoalan dan tantangan sekaligus peluang yang dihadapi masyarakat Kabupaten Karawang untuk lima tahun kedepan dalam wawancara dengan para wartawan di Kampus Unsika, Sabtu (1/11/2014).
Menurut tokoh politisi sekaligus akademisi ini persoalan dan tantangan yang krusial yang dihadapi Kabupaten Karawang kini dan ke depan adalah persoalan pengangguran, di samping upaya menyinergikan dunia pertanian dan industri.
Diungkapkan Sonny, berdasarkan data tahun 2013 jumlah pengangguran di Kabupaten Karawang tercatat ada 98 ribu. Ditambah dengan potensi jumlah lulusan SMA sebanyak 8 ribu setiap tahunnya, maka angka pengangguran akan cenderung meningkat secara fantastis. Karenannya pengangguran kedepan akan menjadi masalah serius bagi masyarakat Kabupaten Karawang.
“Persoalan pengangguran yang ada di Kabupaten Karawang yang utama harus diatasi dengan upaya mengubah mindset (pola pikir) dan paradigma masyarakat. Jangan berharap potensi kesempatan kerja dari industri dapat menyerap seluruh potensi angkatan kerja masyarakat. Masyarakat Karawang harus mulai dilatih untuk berpikir produktif dan inovatif,” kata mantan calon Bupati Karawang periode 2009-2014 ini.
Dengan demikian, kata dia, di antara solusinya pemerintah daerah harus mampu membangun kembali dunia pertanian yang tangguh dan bergengsi di Kabupaten Karawang.
Menurut Sonny, keberadaan industri yang pesat di Kabupaten Karawang, harus diimbangi dengan kemajuan di bidang pertanian. Keduanya (industri & pertanian ) harus sinergi dan berjalan selaras. Artinya, pembangunan Kabupaten Karawang ke depan harus menciptakan secara bersama yaitu membangun industri yang maju di satu sisi dan menciptakan dunia pertanian yang tangguh di sisi yang lain.
Namun kecenderungan dunia pertanian di Kabupaten Karawang yang mulai tersisihkan oleh pesatnya kemajuan dunia industri, kata Sonny, ditenggarai karena secara ekonomi hasil usaha di bidang pertanian semakin menurun dan tidak menjanjikan. Sehingga kalau dibiarkan keberadaan dunia pertanian akan semakin terpuruk.
Menurut dia, agar dunia pertanian di Kabupaten Karawang tetap kuat, yang terpenting adalah membuat formulasi strategi bagaimana meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan petani. Jika itu bisa, maka akan meningkatkan martabat dan derajatnya.
“Kita harus dapat mengubah pandangan tentang dunian pertanian yang identik dengan kemiskinan yang marginal menjadi dunia pertanian yang bergengsi dan membanggakan,” ucapnya.
Menurut Sonny, pemerintah daerah tidak perlu kuatir akan tergesernya dunia pertanian atas kemajuan pesat di bidang industri, selama dunia pertanian mampu memberikan taraf kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi petani-nya.
“Peraturan daerah (perda) apapun untuk mempertahankan lahan pertanian akan sia-sia tanpa diikuti dengan skema formulasi program untuk meningkatkan kesejahteraan petaninya,” katanya.
Untuk itu, menurut dia, di antara tugas pemerintah daerah harus memotivasi masyarakat petani dan mendorong dunia pertanian ke arah bio industri atau agroindustri. Dengan konsep itu maka dunia pertanian akan dapat memberikan pendapatan yang besar, sehingga taraf hidup dan kesejahteraan petani dapat meningkat.
Dia mencontohkan budidaya padi nanti harus mampu menghasilkan beras berkualitas super atau beras organik seperti beras IGR (indek glikemik rendah) yaitu beras dengan kandungan gula yang rendah.
Beras IGR kata dia mempunyai potensi memberikan pendapatan besar kepada petani, karena mempunyai potensi ekspor khususnya bagi negara yang penduduknya mempunyai potensi penyakit diabet seperti Dubai.
Menurut Sonny, keberhasilan upaya meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Karawang dengan mengarahkan pertanian untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sangat tergantung kemauan, dan pollitical will pemerintah daerah untuk menjalankan program-program pertanian tersebut secara lebih inovatif.
50.000 entrepreneur
Menurut Sonny, mengatasi pengangguran sangat mustahil kalau hanya mengandalkan kepada dunia industri. Dengan pengangguran yang terus meningkatkan tersebut, pemerintah daerah harus mendorong dan menciptakan masyarakat untuk berjiwa entrepreneur yang mandiri dan inovatif, sehingga tidak selalu melulu menjadi karyawan di sektor industri.
“Idealnya dengan jumlah penduduk Kabupaten Karawang 2, 5 juta jiwa, maka setidaknya harus ada sekitar 50.000 entrepreneur,” ucapnya.
Lebih lanjut Sonny mengatakan, saat ini dengan keberadaan 35.000 usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Karawang mempunyai potensi besar menyerap angkatan kerja, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran.
Berdasarkan laporan World Economic Forum pangsa pasar Indonesia menduduki peringkat ke-15 dunia. Sehingga kata Sonny, pelaku UMKM yang ada, khususnya di Kabupaten Karawang tidak perlu kuatir dengan pangsa pasar. Dengan memanfaatkan pasar dalam negeri saja maka produk-produk UMKM lokal dapat terserap oleh kebutuhan pasar lokal.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 menjadi tantangan tersendiri maka tugas pemerintah daerah, menurut Sonny, membuat kebijakan dan program pembinaan untuk memacu para pelaku UMKM Kabupaten Karawang, sehingga dapat memiliki daya saing yang tinggi dan dapat bersaing dengan para pelaku usaha asing.(zen)
Posting Komentar