RSKH Cikampek Diinvestigasi MKEK

KARAWANG, Spirit
Rumah Sakit Karya Husada (RSKH) Cikampek dikabarkan sedang mendapat diselidiki dan diinvistigasi atas dugaan mall praktek oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK). Sri Lestari (39) warga Kampung Krajan, RT 03/07 Desa Belendung, Kecamatan Klari, melalui kuasa hukumnya telah melaporkan RSKH  Cikampek kepada MKEK. 

Kuasa hukum Sri Lestari, Ujang Suhana mengatakan, saat ini MKEK telah melakukan investigasi dan penelusuran atas laporan kliennya.  “Kami sudah memberikan surat laporan dugaan mal praktek yang di alami korban kepada MKEK. Akibat kejadian tersebut kedua kaki korban tidak bisa beraktifitas dan sudah sekitar enam bulan korban hanya terbaring di tempat tidur dan mengalami kelumpuhan. Daging pada bagian kaki betisnya mengalami pembusukan,” jelasnya.

Dijelaskan, Sri Lestari menjadi korban kecelakaan lalu lintas di Pasar Kosambi pada 17 Mei lalu dengan begitu Sri lantar dilarikan ke RSKH untun kemdapat perawatan tim medis.  “Ketika kecelakan, korban langsung dilakukan pertolongan pertama, dan dibawalah IGD RSKH Cikampek. Sebelumnya luka yang diderita korban hanya memar di bagian kedua kaki korban. Tapi dinyatakan dokter kakinya hancur maka satunya harus dioperasi,” kata Ujang. 

Atas dasar itu, akhirnya korban mendapatkan tindakan medis operasi bedah. Dikatakan Ujang, setelah menjalani operasi kondisi Sri tidak membaik, malah di kedua kakinya muncul bau busuk. Bahkan, kata Ujang, pihak RSKH Cikampek pemberian transfusi darah tidak sesuai dengan golongan darah yang dimilik korban. Golongan darah yang dimiliki korban B, sementara pihak RSKH Cikampek memberikan tranfusi darah golongan B plus.

 “Golongan darah Korban B, tapi mereka (RSKH Cikampek,red) memberikan B plus hingga akhirnya dapat berpengaruh, tambah lagi kain pembalut yang dimasukan ke dalam betis korban hingga luka hasil operasi bedahnya menjadi bau busuk, dan luka di kaki korban semakin parah,” tuturnya.
Setelah mendapat penanganan medis operasi di RDKH Cikampek namun tidak kunjung membaik, Sri kemudian dipindah ke RS Husada Jakarta.

“Korban dirawat di RSKH Cikampek kurang 10 hari, tapi tidak ada perubahan sama sekali, malah kondisi korban semakin parah. Tanggal 27 Mei 2014, korban berhasil dirujuk ke RS Husada Jakarta. Dokter RS Husada menyatakan jika daging di kedua betis kaki Sri tidak tumbuh hingga akhirnya mengalami bau busuk. Selama di RS Husada daging kedua betis Sri kembali tumbuh dan penangan medis pun sangat jauh berbeda dibandingkan dengan penangan medis di RSKH Cikampek,” tandasnya.  (Dit/Gus)

Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. POTRET KARAWANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger