JAKARTA, Spirit
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Andrinof Chaniago menyebutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak memasukkan Jembatan Selat Sunda (JSS) sebagai proyek infrastruktur prioritas. Ada beberapa alasan yang mendasari proyek ratusan triliun rupiah ini tidak masuk program infrastruktur dibangun dalam pemerintahan Jokowi-JK.
"Sampai sekarang tak pernah ada pernyataan dari Bapak Presiden akan memajukan itu ke dalam program proyek infrastruktur," tuturnya saat berbincang dengan media di kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (31/10).
Andrinof mengatakan, Presiden Joko Widodo khawatir proyek ini malah mematikan identitas Indonesia sebagai negara maritim. Seharusnya, transportasi laut yang lebih dikembangkan daripada darat.
"Beliau khawatir dampaknya pada dua hal. Pertama, mematikan identitas negara maritim karena di Selat Sunda itu adalah jalur penyeberangan terpadat di Nusantara. Kalau penyeberangannya dimatikan, itu akan mematikan (identitas)," katanya.
Alasan kedua, menurut Andrinof, adalah jika proyek jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera ini jadi dibangun, malah berseberangan dengan program pemerataan pembangunan dari Sabang sampai Merauke.
"Kita harus menghentikan berpikir paradoks. Kita berpikir menghapus ketimpangan tapi malah menambah ketimpangan. Katanya mau pemerataan, tapi kita bikin megaproyek yang membuat ekonomi makin terkonsentrasi di barat," katanya.
Perburuk keadaan
Lebih lanjut, dia mengatakan, secara tidak langsung dibangunnya jembatan ini akan makin memperburuk keadaan karena kurang pasok perumahan (backlog) yang mencapai 15 juta unit.
Andrinof menganalisis, sebuah mega proyek akan bisa mendongkrak harga lahan yang nantinya berimbas pada mahalnya harga rumah. Apalagi, konsesi proyek tersebut dikuasai oleh perusahaan besar.
Menurut dia, akan makin sulit masyarakat berpenghasilan rendah untuk bisa membeli rumah.
"Penguasaan lahan oleh perusahaan besar akan mendongkrak harga rumah menjadi makin tidak terjangkau. Jadi, ke depan kita harus betul-betul membangun itu untuk apa. Dalam sidang kabinet perdana kemarin, pesan pertama adalah tentang arah pembangunan yaitu ini membangun untuk manusia dan pembangunan," katanya. (dtc)
Posting Komentar