KARAWANG, Spirit
Ratusan pelajar SMA/SMK se-Kabupaten Karawang dengan antusias mengikuti sosialisasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) Indonesia di Aula gedung Husni Hamid kompleks Pemkab Karawang yang diselenggarakan oleh Sekretariat Daerah Bagian Hukum, Kamis (13/11).
Antusiasme pelajar terlihat saat panitia memberikan kesempatan kepada pelajar untuk memberikan pendapatnya setelah menyaksikan simulasi pelanggaran HAM melalui tanyangan video yang ditampilkan panitia.
Seorang pelajar dari SMK PGRI 1 Karawang yang bernama Rizky dengan menggebu-gebu menyatakan, setiap orang memiliki hak untuk menyatakan pendapatnya di muka umum atau di depan publik tanpa ada pengekangan dan pemasungan dari pihak mana pun.
Selain itu, dia pun mengecam pemasungan HAM yang dilakukan oleh aparat dengan cara membunuh demonstran seperti yang ditampilkan dalam simulasi video yang dia saksikan. “Setiap orang bebas untuk berbicara dan pihak aparat tidak boleh mengalang-halangi atau menakut-nakuti demonstran,” tegasnya yang disambut tepuk tangan meriah audien.
Sementara itu, Kabag Hukum Sekretariat Daerah Karawang, Kiki Saubari, SH. MH. mengatakan, diadakannya kegiatan tersebut bertujuan agar para pelajar memahami konsep HAM, hak dan kewajiban seorang pelajar dengan benar dan tepat supaya mereka bisa berperilaku baik di masyarakat, di sekolah dan di keluarga mereka masing-masing.
“Mereka harus mengetahui mana perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, supaya tindak kenalakan remaja di Karawang bisa ditekan,” ucapnya. Sebagai upaya preventif, lanjutnya, Pemkab Karawang bekerjasama dengan Disdikpora Karawang dan pihak lainnya yang terkait untuk melakukan sosialisasi terus menerus ke kalangan pelajar untuk menekan kenakalan remaja seperti aksi tawuran, terlibat genk motor, penyalahgunaan narkoba, dan lainnya.
Hal senada dikatakan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK PGRI 1 Karawang, Nurmansyah, yang mendampingi siswanya mengikuti sosialisasi tersebut. Menurutnya, dia sangat setuju dengan adanya sosialisasi Ranham yang menyasar kalangan pelajar, karena kenakalan pelajar yang cukup rawan terjadi belakangan ini.
"Mereka lebih dominan terkena pengaruh negatif, sehingga bisa terjerumus kenakalan remaja. Sebelum itu terjadi, mereka tahu hak dan kewajiban dalam konsep HAM," pungkasnya. (tif).
Posting Komentar