KARAWANG, Spirit
Wakil Bupati Karawang dr Cellica Nurrachadiana membantah isu yang mengesankan dirinya ragu-ragu untuk melakukan rotasi dan mutasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang.
Menurut dia, agenda rotasi dan mutasi pejabat harus dikaji secara matang agar kinerja para pegawai yang menempati posisi baru bisa lebih baik lagi.
“Tidak ada, tidak ada desakan dari siapapun, Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) saat ini sedang membuat drafnya. Ini kewenangan Baperjakat,” ujar Cellica, Senin (3/11).
Dia juga memastikan tidak ada unsur politis atau jual beli jabatan dalam agenda rotasi dan mutasi pejabat di lingkungan Pemda karawang. Bahkan dia juga memastikan agenda rotasi dan mutasi pejabat akan dilakukan di bulan November ini.
“Untuk tanggal pastinya kita tunggu saja, pasti saya kasih kabar ke rekan-rekan media,” tuturnya.
Wabup juga menyampaikan, untuk penempatan posisi-posisi kosong dan yang lainnya itu bakal berdasarkan pada kinerja para pegawai. Dengan demikian tidak ada kepentingan-kepentingan yang bakal menjadi penghambat kinerja para pejabat nantinya.
“Penempatan kita berbasis kinerja, jadi diharapkan bakal bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik,” ungkapnya.
Bantahan-bantahan yang disampaikan oleh Wakil Bupati tersebut, menyusul beredarnya isu miring terhadap agenda rotasi dan mutasi pejabat dilingkungan pemerintah Kabupaten Karawang. Mutasi yang kabarnya besar-besaran itu belum diketahui kapan dilaksanakan.
Tak pelak, kondisi tersebut memunculkan kecurigaan adanya jual beli jabatan yang dilakukan oknum petinggi pemkab, kendati nama-nama pejabat sudah digodok tim Baperjakat.
Salah seorang sumber internal pemkab menyebut, tidak adanya kepastian mutasi pejabat itu akibat adanya tarik ulur terkait nama-nama pejabat yang bakal dirotasi.
Alotnya pelaksanaan mutasi kali ini, kata sumber itu, juga disinyalir karena adanya kepentingan sejumlah pihak yang ingin memanfaatkan momentum tersebut.
“Selain jual beli jabatan, faktor kedekatan dan unsur politik mewarnai mutasi. Jadi, memang rawan sekali jual beli jabatan ini,” tegasnya.
Tanggapan beragam pun muncul dari masyarakat. Pada umumnya, mereka menganggap hal itu disebabkan tarik menarik kepentingan hingga merebaknya aroma wani piro. Mahasiswa BSI Joko Pamungkas, mengatakan, sudah menjadi rahasia umum jika mutasi di lingkungan PNS kerap diwarnai pelicin.(gus)
Posting Komentar