Sedari, Desa “Anak Tiri”
CIBUAYA, Spirit
Meski Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya termasuk yang memiliki cadangan minyak besar yang sudah dieksplorasi oleh PT Pertamina, akan tetapi bukan berarti lebih mudah dijangkau. Selain letaknya di pantai dan berada di ujung utara Karawang, jalan menuju ke desa tersebut kondisinya rusak berat sehingga nyaris terisolir.
Ketika Spirit Karawang, Selasa (4/11) kemarin mengunjungi desa tersebut, banyak warga menyampaikan keluhan soal jalan yang tidak pernah tersentuh perbaikan. Jalan yang rusak tersebut menghubungkan Desa Sedari dengan Desa Srikamulyan Kecamatan cibuaya.
“Terus terang kami merasa dianaktirikan,” ujar Suhendi (40), warga Desa Sedari Kecematan Cibuaya.
Dia mengatakan, seluruh warga desanya sudah lama mendambakan jalan tersebut segera dibangun. Jalan desa adalah urat nadi bagi kegiatan masyarakat setempat utuk berkativitas dari dan keluar desanya. Ekonomi warga desa terasa tidak ada peningkatan karena sarana transportasi terbatas dan menyebabkan ongkos angkutan menjadi mahal. Seperti hasil pertanian jika dijual keluar menjadi tidak menguntungkan, karena hasilnya habis utuk ongkos.
“Saya mengira, kenapa desa saya ini tidak diperhatikan pembangunan jalannya, kemungkinan pihak pemerintah belum pernah melihat langsung jalan di sini yang hancur. Untuk menuju ke desa kami sangat jauh, jaraknya dari pusat pemerintahan kabupaten sekitar 60 kilo meter,” ujar Suhendi.
Menurut Suhendi, yang mengherankan, sesungguhnya desanya merupakan penghasil minyak terbesar di Karawang. Dengan demikian tentu ada pemasukan untuk kabupaten dari pemerintah pusat apakah melalui APBN. Akan tetapi kenyataannya Desa Sedari tidak pernah menikmati kesejahteraan dari adanya Pertamina di daerahnya tersebut.
Sementara Kepala Desa Sedari Bisri Mustopa, membenarkan jalan di desanya sudah lama rusak, sehingga sangat memprihatinkan, karena belum tersentuh oleh pembangunan atau perbaikan.
Menurut Bisri, masyarakat di desanya terbilang taat membayar pajak, tetapi hasil pajak yang di pungut oleh pemerintah terhadap warga tidak ada timbal baliknya. Padahal kalau saja di hitung sejak dahulu, pajak yang sudah disetorkan ke pemerintah sudah bisa membangun jalan.
“Saya juga menyesalkan pihak PT Pertamina yang berjanji kepada masyarakat akan membantu membangun jalan, nyatanya sampai sekarang tidak pernah di realisasikan oleh pihak perusahaan tersebut," ujar Bisri.(yan)
Posting Komentar