Karawang, Spirit
Seorang begal motor yang baru berusia 17 tahun tewas dihakimi massa di Kampung Cigoong, Desa Lemahkarya, Kecamatan Tempuran, Minggu (2/10) dinihari. Pelaku tertangkap basah sedang mendorong sepeda motor hasil kejahatannya yang kehabisan bensin oleh ayah korban pemilik kendaraan tersebut. Pelaku begal itu diketahui berinisial DS, warga Kampung Salam, Desa Karanganyar, Kecamatan Pedes.
Kapolsek Tempuran, AKP Indamanik menuturkan, tersangka melakukan perampasan kendaraan secara paksa berupa satu unit sepeda motor dari tangan korban bernama HSN, seorang buruh pabrik, di Bendungan Oyip, Kecamatan Kutawaluya, Sabtu (01/10) malam.
“ Saat itu motor beat korban diancam paksa oleh tersangka bersamasatu orang temannya,” ujarnya. Namun, di tengah perjalanan, di Kampung Cigoong, Desa Lemahkarya, Kecamatan Tempuran, sepeda motor hasil rampasan tersangka mogok karena kehabisan bensin. Bersamaan dengan itu, ayah korban pemilik sepeda motor yang dirampas pelaku kebetulan melintas dan merasa kasihan dengan tersangka yang sedang mendorong motor.
Setelah dihampiri, lanjut Indamanik, awalnya ayah korban yang merasa iba dan berniat hendak membelikan bensin untuk tersangka merasa mengenali sepeda motor tersebut. Mulai ciri motor hingga plat nomor sepeda motor tersebut sangat mirip dengan sepeda motor milik anaknya.
“Ayah korban kemudian memastikan karena dikhawatirkan memang tersangka teman anaknya,” lanjutnya. Setelah yakin yang bawa motor bukan anaknya, kemudian ia berniat melaporkan temuannya kepada warga setempat, dengan cara berpura-pura membelikan bensin untuk tersangka dan menyuruh tersangka untuk menunggu.
Beberapa saat kemudian, ayah tersangka kembali mendatangi tersangka bersama sejumlah tokoh masyarakat setempat. Tersangka kemudian diamankan di rumah seorang tokoh masyarakat di Kampung Cigoong. “Setelah diinterogasi, diakui oleh tersangka jika motor tersebut hasil curian,” katanya.
Kemudian, saat pelaku hendak diamankan menuju Balai Desa Lemahkarya, dalam perjalanan pelaku tiba-tiba melompat dan berusaha melarikan diri. Warga yang berkerumun lantas mengejar tersangka, dan ketika berhasil ditankap warga kemudian menghakimi massa di sebuah area persawahan.
“Sebetulnya dia tidak usah kabur, karena sebenarnya warga yang berkerumun tidak akan mengejar dan menghakiminya andai dia tidak lari. Soalnya, warga yang berkerumun adalah warga yang hendak berangkat ke sawah untuk menuai padi yang panen,” jelasnya.
Nyawa tersangka tak tertolong setelah warga yang beringas bergantian mendaratkan pukulan tangan maupun benda tumpul ke kepala korban secara bergantian, hingga dia mengalami luka parah di bagian kepala. Mendapati laporan warga, anggota Polsek Tempuran datang ke TKP dan menghantarkan jenazah tersangka ke RSUD Karawang. (dit)
Posting Komentar