KARAWANG, Spirit
Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Doni Satria Wicaksono menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap orang asing yang berbaik hati menawarkan jasa mengeluarkan kartu yang sulit keluar di mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Pasalnya, saat ini sedang marak tikdak kejahatan dengan modus membantu nasabah mengeluarkan kartu ATM yang tidak bisa keluar dari mesin ATM.
Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Doni Satria Wicaksono menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap orang asing yang berbaik hati menawarkan jasa mengeluarkan kartu yang sulit keluar di mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Pasalnya, saat ini sedang marak tikdak kejahatan dengan modus membantu nasabah mengeluarkan kartu ATM yang tidak bisa keluar dari mesin ATM.
Belum lama ini, seorang warga bernama Alen mengaku mengalami kasus tersebut. Dia merasa tertipu oleh dua orang lelaki yang berusaha membantunya saat kartu ATM tidak bisa keluar dari dalam mesin ATM.
“Mereka datang dan menyuruh saya menekan tombol cancel dan clear secara berbarengan, lalu disuruh menekan angka nol enam kali, dan diminta memasukan pin,” tuturnya.
Satu jam menanti, kartu ATM miliknya tak kunjung keluar. Diceritakan lebih lanjut, kedua orang lantas bergegas pergi. Sepertinya, kedua orang tersebut menghapal kode pin katru ATM milik Alen.
“Pas saya cek ke bank, sebelumnya uang didalam rekening tabungan saya ada Rp 3 juta, tapi setelah dicek berkurang dan hanya tersisa Rp 180 ribu. Aneh uang berkurang sendiri, padahal saya belum sempat mengambilnya,” sesalnya.
Di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Doni Satria Wicaksono, menjelaskan, modus yang digunakan pelaku adalah modus lama. Biasanya pelaku berpura-pura berbaik hati menawarkan jasa saat nasabah mengalami kesulitan transaksi di mesin ATM.
Kemudian pelaku mengutak-atik mesin tersebut, setelah itu berdalih kalau kartu ATM tertelan mesin dan mengarahkan nasabah melapor ke bank bersangkutan. "Namun setelah dicek di bank bersangkutan, tiba-tiba jumlah uang direkeninya berkurang dan berpindah ke rekening lain," terang Doni.
Dikatakan Doni, jika warga mendapatkan hal seperti itu, dalam artian saat bertransaksi di mesin ATM kemudian error dan kartunya "tertelan", dianjurkan untuk segera menghubungi call centre bank bersangkutan. "Tak perlu meminta bantuan orang asing, terlebih dia bukan staf dari bank bersangkutan," lanjutnya.
Diakui Doni, aksi kejahatan di mesin ATM memang sulit terdeteksi. Meski demikian, pihaknya terus berupaya dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap sekaligus meringkus pelakunya. "Untuk itu kami juga mengharapkan peran sertanya dari masyarakat. Jika mendapatkan hal seperti itu, segera melapor ke polisi," katanya.
Kasus kejahatan di mesin ATM seperti ini memang marak kembali. Kasus ini sering terjadi di kawasan pelosok yang jaraknya cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Karawang. (dit)
+ komentar + 1 komentar
Thanks infonya. Oiya ngomongin ATM, tau nggak sih temen-temen kalo ternyata menggunakan ATM itu malah bikin seseorang jadi boros. Penasaran kenapa bisa gitu? Yuk cek selengkapnya di tulisan yang baru aja saya temuin ini: gunakan ATM bikin boros
Posting Komentar