Meninggalkan tas berisi uang di dalam mobil yang terparkir di tepi jalan dan tanpa dikawal petugas pengamanan, Bendara Kecamatan Jatisari, H Nana Supriatna menjadi korban pencurian. Uang negara yang baru diambil di Bank Jabar Banten (BJB) Syariah Cabang Cikampek Rp 64 juta, hilang digondol maling. Peristiwa itu terjadi di depan Bank BJB Syariah Cabang Cikampek di Jalan Jendral Ahmad Yani Cikampek, Kamis (16/10), pukul 09.35 WIB.
Kejadian tersebut bermula saat kendaraan roda empat jenis Toyota Agya bernomor polisi T 1286 TL, yang dikemudikan Nana mengalami kempes ban di bagian kiri belakang, sehingga Nana berhenti untuk mengecek.
“Awalnya ada yang ngasih tahu bahwa ban mobil saya kempes, yang ngasih tahunya orang yang menggunakan mobil Toyota Avanza dari arah Karawang menuju Cikampek,” ucap Nana kepada Spirit Karawang di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kamis (16/10).
Nana mengatakan, saat dirinya memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, tepatnya di depan warung dekat Kantor Bank BJB Syariah tersebut, ternyata betul ban mobil belakang bagian kiri dalam keadaan kempes. “Ternyata disebrang jalan ada tukang tambal ban, saya langsung menyebrang menuju tukang tambal ban. Saya akhirnya menunggu di warung tambal ban itu karena tukang tambal ban sedang menambal ban milik orang lain,” katanya.
Selama menunggu, Nana mengaku tidak mengetahui ada orang yang menghampiri mobil miliknya dan memecahkan salah satu kaca jendela, hingga tas berisi uang tersebut hilang.
“Ketika saya menghampiri mobil saya, orang yang ada disekitar bertanya, kenapa kaca mobil saya pecah. Nah saya langsung melihat ke kaca mobil bagian kiri, ternyata benar kaca mobil pecah dan tas berisi uang yang baru diambil dari Bank BJB yang ditaruh diatas jok mobil sudah tidak ada,” katanya.
Melihat tas miliknya tidak ada, dia mengaku merasa lemas dan segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikampek. Dia menyampaikan, yang mengakibatkan ban mobilnya bocor adalah paku ranjau yang siapkan pencuri. Nana juga menduga bannya kempes sengaja ditusuk saat dia mengambil uang di Bank BJB Cikampek.
“Saya juga tidak tahu yang ngambilnya itu menggunakan motor atau mobil, warga yang ada di TKP juga tidak ada yang tahu, bahkan saya juga tidak mendengar suara alarm dari mobil saya saat kaca mobil dirusak,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Jatisari, AJ Koswara mengatakan, musibah yang menimpa Bendahara Kecamatan Jatisari itu sudah disampaikan kepada pimpinan di Pemkab Karawang. Menurutnya uang yang hilang itu diperuntukan untuk tunjangan perbaikan pengasilan (TPP) untuk PNS yang ada di Kecamatan Jatisari yang jumlahnya 23 orang.
“Waktu kejadian saya sedang mendampingi angota dewan reses di Jatisari, kemudian memang biasanya kalau mau ngambil uang bendahara selalu didampingi petugas dari Satpol PP, tapi saat kejadian ini bendahara tidak didampingi. Ya namanya juga musibah, kami harap pelakunya bisa segera tertangkap,” harapnya.
Sementara itu, Kapolsek Cikampek, Kompol Ahmad Syofwan menjelaskan, pihaknya langsung melakukan olah TKP di lokasi terjadinya pencurian tersebut. Syofwan mengaku belum menemui titik terang kejadian pastinya berdasarkan peneluruan penyelidikan dan pengembangan yang dilakukan.
“Sebab, dari hasil olah TKP yang sudah kami lakukan, kami belum bisa memastikan dugaan sementara dari modus pelaku. Pasalnya, security Bank BJB dan beberapa warga sekitar pun tidak ada yang melihatnya. Jadi, untuk saksi pun kami belum bisa memintai keterangannya, hanya dari keterangan korban saja,” beber Syofwan.
Atas kejadian tersebut, Syofwan berpesan, bagi masyarakat yang membawa uang dalam jumlah yang besar agar dikawal petugas kepolisian. “Kalau sudah gimana coba. Kenapa tidak meminta pengawalan dari pihak berwajib, padahal pihak berwajib bila diminta pengawalan tersebut akan sukarela melakukan penjagaan hingga tuntas tanpa harus dipungut bayaran sepeserpun,” janji Syofwan. (gus)







Posting Komentar