KARAWANG, Spirit
Sejumlah sopir angkutan umum perkotaan (Angkot) mengeluhkan tindakan premanisme yang kerap terjadi di flyover Cikampek. Aksi premanisme yang terjadi yaitu pemalakan alias meminta uang secara paksa, dengan dalih jatah rute trayek angkutan. Aksi pemerasan tersebut dilakukan dilakukan kawanan preman yang berjumlah lebih dari delapan orang.
Dikatakan salah seorang sopir angkot jurusan Cikampek-Purwakarta, Dadang (37) mengaku kerap dipintai sejumlah uang secara paksa oleh seseorang yang diduga seorang preman di flyover Cikampek. Tiap kali angkot miliknya berputar arah di flyover Cikampek, seseorang yang menjadi perwakilan kawanan preman itu meminta sejumlah uang. Aksi tersebut terjadi setiap harinya dan telah berlangsung cukup lama.
“Ya kalau mintanya sehari satu kali mah wajar saja lah, tapi inikan sehari ada yang lebih dari lima kali. Sedangkan pendapatan angkot itu tidak selalu ramai, ada kalanya sedang sepi penumpang, apalagi mintanya sambil memaksa dan bahkan terkadang sambil marah-marah,” katannya, Senin (29/9).
Dikatakan, modusnya tidak selalu meminta uang, terkadang dengan dalih berjualan air mineral namun dengan harga jual yang berlipat dibanding harga normal.
“Misalnya seperti setiap saya menurunkan penumpang di bawah flyover Cikampek, penumpang lagi pada bayar, dari kejauhan sudah ada seorang preman yang memegang botol air mineral kemudian dibeli sama saya. Satu botolnya air mineral Rp 10 ribu, itu sama saja dengan pemerasan juga kan,” jelasnya.
Untuk itu, Dadang berharap aparat penegak hukum bisa menindak preman yang melakukan pemalakan terhadap sopir angkot. “Ya untuk petugas, harapan saya agar preman bisa diamankan saja atau dilakukan razia dan dikasih pengarahan tegas agar tidak merugikan orang lain,” harapnya.
Hal senada dikatakan sopir angkot lainnya, Sholeh (50). Sopir angkot jurusan Cikampek-Klari itu mengungkap pernah merasakan aksi pemerasan yang dilakukan preman. Diceritakan, ketika dirinya tidak terima dimintai sejumlah uang, preman tersebut mengajak berkelahi hingga akhirnya perkelahianpun terjadi.
“Peristiwa itu terjadi beberapa bulan silam. Preman itu minta uang paksa dengan alasan buat ngopi. Sedangkan saya baru keluar, belum dapat uang. Tapi dia ngotot sambil marah dan memukul mobil saya, dan saya bilang agar jangan memukul mobil saya. Mungkin preman itu nggak terima kemudian saya dipukul. Ketika saya mau membalas pukul. temannya banyak yang membantu. Ya akhirnya saya diam walaupun akhirnya babak belur dihajar beberapa preman,” ujarnya. (gus)
Posting Komentar