Ia Dikeroyok dan Direkam Kawanan Lawan
CILAMAYA KULON, Spirit
Kekerasan yang melibatkan anak-anak didik kembali terjadi di Karawang. Peristiwa memprihatikan tersebut melibatkan bocah kelas V asal SDN Tegalurung 2 yang dikeroyok sekelompok siswa kelas 5 lainnya yang berasal dari beberapa siswa Madrasah Ibtidaiyyah (MI) di Dusun Kiserut, Desa Tegalurung, Kecamatan Cilamaya Kulon.
Keempat siswa asal MI tersebut, memukuli seorang siswa kelas V SDN Tegalurung 2 hingga kakinya pada bagian kirinya patah. Para pelaku tidak hanya sebatas bertindak mengeroyok, namun ada yang bertugas memvideokan aksi para pelaku yang berjumlah 4 orang itu.
Diperoleh keterangan, aksi pengeroyokan terjadi di kebun kosong di Dusun Kiserut, Desa Tegalurung, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, Rabu (29/10) sekitar pukul 09.30 WIB pada saat jam istirahat.
Akibat dari perkelahian tidak seimbang itu, siswa SD bernama Rendy (9) bocah kelas V SDN Tegalurung 2 menderita luka serius. Bahkan korban tidak bisa berjalan karena kaki pada bagian kirinya mengalami patah tulang, setelah dibanting bocah madrasah tersebut yang bernama Ang (9) beserta teman-temannya.
Dikatakan Ujang alias Kenod, orang tua Rendy (9), kondisi putera pertamanya terluka baru diketaui setelah keponakannya juga siswa yang satu sekolah dengan anaknya melaporkan kejadian tersebut terhadap dirinya.
“Anak saya tergeletak kesakitan, baru saja dipukuli beberapa siswa MI sekitar jam istirahat sekolah. Sontak, saya langsung membawa putera saya yang terlihat bagian betisnya itu nampak melengkung ke atas akibat mengalami patah tulang,” ujarnya kepada Spirit Karawang, Rabu (29/10) sore.
Tanpa pikir panjang, dirinya langsung membawa Rendy ke ahli patah tulang Arim Ucin di Desa Sumurgede, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang. Sedangkan pemicu perkelahian akibat saling ledek beberapa siswa SD. Teman-temannya berlarian menghindari penyerangan yang dilakukan sekelompok siswa MI tersebut.
“Menurut keponakan saya, anak saya justru diam. Akhirnya Rendy yang terkena sasaran. Meskipun tidak ada pendarahan, namun tulangnya patah sampai naik motor saja harus dibopong,” ungkap Ujang menceritakan kronologis kejadian pengeroyokan itu.
Ujang menduga, siswa MI yang mengkeroyoki Rendy adalah mantan siswa SD Tegalurung 2 yang pindah ke MI karena tidak naik-naik kelas.
Atas kejadian pengeroyokan sekelompok siswa asal MI terhadap Rendy itu, Kepala Sekolah serta guru-guru SDN Tegalurung 2 bersama ketua PGRI Cilamaya Kulon dan Kepala Pos Polisi (Kapospol) Cilamaya, sedang memediasi antara pihak keluarga Ang dan Rendy.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kedua sekolah belum bisa dimintai konfirmasi atas insiden pengeroyokan tersebut. Sementara tidak ada satupun aparat pemerintahan setempat yang hadir untuk memediasi peristiwa itu.
Sementara itu di tempat yang sama, seorang ahli patah tulang, Arim mengatakan, luka yang diderita Rendy masuk kategori cukup parah. Pasalnya, tulang kaki pada bagian kiri nampak sedikit bengkok dan menonjol ke atas. Arim hanya menyarankan pihak keluarga Rendy untuk terus dalam perawatan.
“Ya meskipun pengobatannya secara rawat jalan dan alternatif ahli tulang, tapi nantinya kondisi Rendy bisa semakin ringan dan normal kembali jalannya. Rawat jalan sekitar 4 bulanan lah kira-kiranya,” ujarnya.(gus)
Posting Komentar