Leher Nyaris Putus
KARAWANG, Spirit
Remaja bernama Amir (17) , warga Dusun Pedes 1, Desa Payungsari RT 02/01, Kecmatan Pedes, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, Selasa (28/10) pagi. Jenazah siswa SMA Ristek Bekasi itu, tergolek di semak bantalan rel kereta api (KA) di Kampung Benteng, Desa Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat.
Remaja bernama Amir (17) , warga Dusun Pedes 1, Desa Payungsari RT 02/01, Kecmatan Pedes, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, Selasa (28/10) pagi. Jenazah siswa SMA Ristek Bekasi itu, tergolek di semak bantalan rel kereta api (KA) di Kampung Benteng, Desa Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat.
Melihat kondisi korban dan temuan barang bukti berupa pisau di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), diduga tewas akibat dibunuh dengan cara digorok. Selain itu, dikabarkan , sepeda motor jenis Honda Revo yang dikendarai korban pun tidak diketahui keberadaannya.
Saat ditemukan, kondisi mayat dalam keadaan telungkup. Posisi tangan di belakang badan dan tangan kanan korban memegang pakaian kaos warna hitam bertuliskan ”Cepu “.
Nyaris putus
Korban diketahui hanya mengenakan celana jeans pendek warna hitam. Sementara pada tubuh korban terdapat luka sayatan terbuka di beberapa bagian di leher , wajah, serta tangan kanan. Bahkan, saat diangkat oleh warga , leher korban terlihat nyaris putus.
Mayat pertama kali ditemukan Iwan (41), Ketua RT 02/01, Desa Payungsari. Yaitu saat dirinya berjalan melintas di pinggiran rel KA sekitar pukul 09.00 WIB.
Kemudian, saksi Iwan dikejutkan dengan jejak darah di bebatuan bantalan rel KA yang mengarah ke lokasi temuan sesosok mayat.
”Awalnya terlihat darah, ketika lihat ke bawah seperti ada jejak kaki manusia. Lalu saya coba cek ternyata ada mayat telungkup dan badannya berlumuran darah,” ujarnya.
Melihat hal itu, sontak Iwan berteriak memanggil warga yang berada tidak jauh dari TKP. Tidak lama kemudian, warga yang penasaran terlihat berkerumun untuk melihat dari dekat keadaan mayat korban.
”Saya tidak menemukan identitas korban sama sekali. Warga lain yang melihat juga tidak ada yang kenal,” katanya.
Iwan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Karawang Kota. Tidak lama, anggota Polsek Karawang Kota dan Polres Karawang lengkap dengan Unit Identifikasi Kriminal, tiba di lokasi dan langsung melakukan olah TKP.
Namun, informasi terakhir yang didapat, polisi sudah menemukan pihak keluarga korban.
”Ya tetangga saya di Daerah/Kecamatan Pedes, masih kelas III SMA. Rumahnya hanya terhalang dua rumah. Tadi polisi sudah ada yang datang dan mengajak pihak keluarganya ke Rumah Sakit Umum Karawang untuk memastikan,” kata tetangga korban, Yeyen .
Sempat pamitan
Menurut dia, sebelum ditemukan meninggal, pada Senin, (27/10) sore, korban sempat pamitan kepada ibunya untuk motong rumput, guna membantu orang tuanya memberi makan hewan ternak.
Selanjutnya, kata Yeyen, sekitar pukul 23.00 WIB, korban tiba-tiba memaksakan diri berpamitan kepada orang tuanya untuk kembali ke kosannya di Bekasi menggunakan sepeda motor Honda Revo.
Sejak saat itu, pihak keluarga, katanya, baru mendapat kabar dari pihak kepolisian bahwa korban ditemukan meninggal di Tanjungmekar dalam keadaan mengenaskan.
”Orang tuanya belum dikabari, hanya pihak keluarga korban sudah ada yang datang ke rumah sakit untuk memastikan,” katanya. (dit)
Posting Komentar