Normalisasi Cikaranggelam Atasi Banjir

ALAT berat tengah melakukan normalisasi Sungai Cikaranggelam, Cikampek.
CIKAMPEK, Spirit
Demi mengantisipasi banjir di wilayah Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, Karawang, Selasa (7/10) sekitar pukul 09.00 WIB, anak sungai Situ Kamojing yakni Sungai Cikaranggelam  dinormalisasi (pengerukan) oleh Tim Penanggulangan Banjir Cikampek. Pengerukan tersebut terealisasi atas dukungan dari berbagai pihak mulai masyarakat, pemerintah,  serta perusahaan sekitar.

“Ini hari pertama normalisasi  akan berjalan sampai lima hari ke depan. Tujuannya  untuk mengantisipasi banjir di sekitar Desa Dawuan dan desa lainnya di Kecamatan Cikampek yang terlintasi oleh Sungai Cikaranggelam,” ungkap Kasie Trantib Kecamatan Cikampek yang juga Ketua Tim Penanggulangan Banjir Cikampek, Asep Amrullah kepada Spirit Karawang, Selasa (7/10).

Disampaikan Asep, normalisasi itu bisa dilakukan atas dukungan dari semua pihak, yakni  PJT II yang menyumbangkan alat berat jenis beko, didukung pula oleh Dinas Ciptakarya yang menyumbangkan truk pengangkut sampah, serta  didukung oleh perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar Kecamatan Cikampek.

“Tapi sayang perusahaan yang peduli terhadap lingkungan, terutama untuk melakukan antisipasi banjir hanya beberapa perusahaan saja, padahal di perusahaan di Cikampek cukup banyak,” ucapnya.

Sebab itu, Asep meminta terhadap perusahaan lain agar turut berpartisipasi untuk program sosial kemasyarakatan agar bisa lebih normalisasinya, karena menurutnya, bagi perusahaan yang sudah memberikan sumbangannya sudah sangat siap untuk dilakukan kegiatan normalisasi secara rutin.

“Jadi mereka (perusahaan yang sudah memberikan kontribusi), siap kalau program ini dilakukan secara rutin, jadi nanti tidak hanya normalisasi Cikaranggelam saja, tapi bisa fokus melakukan perawatan irigasi, sungai maupun situ yang ada di sekitar Cikampek. Ini agar bencana banjir rutin yang menimpa Cikampek tidak terjadi lagi,” kata Asep.

Sementara itu Eri Sukaemi,  dari PT Asri Pancawarna,  perwakilan perusahaan industri yang turun ke lapangan, ia datang untuk melakukan pengecekan terhadap pengerjaan normalisasi siphon (bangunan yang melintang di sungai) Cikaranggelam. Pemeliharaan  harus berkelanjutan kemudian harus didukung oleh seluruh elemen yang  ada, terutama perusahaan-perusahaan di sekitar Cikampek.
 
“Wacana normalisasi siphon Cikaranggelam ini sebenarnya sudah dari 2009 tapi akhirnya baru bisa terealisasi hari ini,” ujar Eri.

Menurut warga Dawuan Tengah, Uus, Siphon Sungai Cikaranggelam, sejak dibangun tahun 1974, baru kali ini dilakukan normalisasi, karenanya dia sangat mendukung adanya normalisasi tersebut. Terlebih salah satu penyebab terjadinya banjir di Dawuan Tengah adalah karena saat musim hujan, debit air Cikaranggelam semakin tinggi kemudian tidak tertampung.
 
Dia menambahkan, dulu memang pernah dilakukan normalisasi dari BBWS, tapi hanya mengeruk  saja, sedangkan untuk siphonnya sendiri baru kali ini.

Inisiator antisipasi banjir 2014/2015 dan Tim Peduli Lingkungan Dawuan Cikampek, H Deden Darmansyah, menyampaikan, berkaitan dengan normalisasi siphon Cikaranggelam yang paling penting adalah pasca normalisasi.
 
“Warga harus mendukung pengerjaan ini karena sesungguhnya ini inisiatif warga mengantisipasi musim hujan dan yang paling penting adalah pemelihataan pasca pengerukan ini. Oleh karenanya, kita akan tempatkan 3 waker,  tentu secara swadaya. Kemudian masyarakat yang ada di Bantaran Cikaranggelam hingga Situ Kamojing juga harus bisa menjaga lingkungan,” katanya. (gus)

Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. POTRET KARAWANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger