KARAWANG, Spirit
Musim kemarau yang terjadi saat ini dikwatirkan oleh masyarakat Keamatan Cilebar akan mengakibatkan kekeringan. Oleh karenanya saat ini masyarakat tengah mengantisipasi bahaya kekeringan jika sewaktu-waktu melanda, mengingat ada 5.000 ha sawah di daerah itu.
Hal itu ditegaskan oleh Camat Kecamatan Cilebar H Saryadi,S.Sos, Selasa (13/10). Dia mengatakan masyarkat Cilebar tengah melakukan langkah antisipasi akan bahaya kekeringan jika sewaktu-waktu terjadi melanda pesawahan di Kecamatan Cilebar.
Menurutnya, luas lahan pertanian di Kecamatan Cilebar diperkirakan 5000 hektare. Dan musim kemarau saat ini lanjutnya, dianggap sangat ekstrim, sehingga kondisi tersebut sangat mengkhatirkan bagi warga Kecamatan Cilebar.
Sementara umur tanaman padi di Kecamatan Cilebar sat ini baru berkisar 40-50 hari. Sehingga tentu tanaman padi yang ada saat ini masih butuh banyak air untuk tumbuh hingga musim panen.
“Kami pemerintah Kecamatan Cilebar akan menyediakan pompa air, disiapkan untuk dapat mengairi pesawahan jika sewaktu-waktu kekeringan terjadi. Pompa air ini akan disediakan baik dari pemerintah Kecamatan Cilebar sendiri maupun dari dinas pertanian setempat,” ucapnya.
Dia menjelaskan, masyarakat Kecamatan Cilebar hampir 50 persen menggantungkan penghidupannya dari hasil usaha pertanian, terutama tanaman padi.
Oleh karena itu, kata Saryadi, sektor pertanian menjadi sangat penting dan menjadi tumpuan masyarakat setempat, sehingga keberadaannya perlu mendapat perhatian.
Diinformasikan, Kecamatan Cilebar merupakan salah satu di antara wilayah di Kabupaten Karawang yang memberikan kontribusi padi yang cukup besar. Rata-rata tingkat produktivitas hasil budi daya tanaman padi di Kecamatan Cilebar berkisar 7-9 ton per hektare, dengan dua kali musim tanam per tahun. (zen)
Posting Komentar