KARAWANG, Spirit
Sumarni (54), penderita kanker payudara yang saat ini dirawat di bangsal Telukjambe RSUD Karawang, dipastikan dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Warga Jatimulya RT 3 RW I, Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat yang diantar kembali Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang berobat ke RSUD Karawang, Selasa (23/9), tergolek tak berdaya.
Hal tersebut dikatakan pihak keluarga pasien, Muhidin yang ditemui Spirit Karawang di RSUD Karawang, Kamis (25/9).
Setelah Sumarni mendapatkan perawatan sementara terkait penyakit yang dideritanya, kata Muhidin, pihak RSUD Karawang menyampaikan untuk segera dirujuk ke RSHS Bandung. “Ya, ini kami sedang urus surat rujukannya,” katanya.
Hal senada disampaikan Plt Direktur RSUD Karawang, Asep Hidayat Lukman. Ia menyarankan agar tidak memberatkan bagi pasien, sebaiknya pihak keluarga melakukan pengecekan dan pendaftaran terlebih dahulu ke RSHS Bandung.
Langkah tersebut harus dilakukan, menurut Asep Hidayat, karena dikhawatirkan seperti biasanya di RSHS Bandung ruang perawatannya penuh pasien. “Sebaiknya ada yang ke Bandung (RSHS-red), untuk mengecek kondisi kesiapan di sana, sehingga nanti tidak memberatkan pasien,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, perawatan dan pengobatan Sumarni akan dilakukan melalui BPJS. Namun, yang perlu diperhitungkan, menurut dia, adalah kesiapan biaya penunjang pengobatan yang pasti terjadi.
“Memang, yang harus dipersiapkan biaya penunjang pengobatannya. Transportasi, akomodasi, dan kebutuhan penunggu pasien yang tentu jumlahnya juga besar,” kata Asep Hidayat yang juga Kepala Dinkes Karawang.
Terus dipantau
Sementara itu, dari pihak PCNU Karawang yang terus melakukan pemantauan kondisi Sumarni juga menyatakan hal senada. Menurut Wakil Bendahara PCNU Karawang, Samsul Arifin, pihaknya sudah mempersiapkan transportasi untuk mengantarkan Sumarni ke Bandung.
“Derita Sumarni ini menjadi perhatian PCNU, dan saya sudah diminta oleh Ketua PCNU (H. A. Marjuki-red) untuk memantau perkembangan pasien. Termasuk mempersiapkan ambulans PCNU untuk mengantarkannya ke RSHS Bandung,” ungkapnya.
Ia menuturkan, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ketua PCNU, pihaknya akan terus memantau sekaligus membantu kebutuhan pembiayaan pengobatan Sumarni. Kalaupun pembiayaan pengobatan sudah ditanggung melalui BPJS, PCNU telah mempersiapkan kebutuhan biaya penunjang pengobatannya.
“Sebagaimana disampaiakan Pak Marjuki, kami sangat memahami besarnya biaya penunjang pengobatan terkait akomodasi, transportasi, dan konsumsi penunggu pasien. Jadi, Insya Allah sudah disiapkan oleh PCNU,” ujarnya.
Samsul mengharapkan, dengan bantuan yang disampaikan oleh PCNU, Sumarni tidak lagi terkendala untuk mendapatkan pengobatan atas derita penyakit kankernya. Begitu pula pihak keluarga, dapat mempergunakan bantuan tersebut dengan baik untuk memperlancar proses pengobatan Sumarni.
“Kami harapkan semua pihak, termasuk perangkat lingkungan desanya, dapat bekerjasama dan membantu untuk meringankan penderitaan Sumarni,” katanya.
Sebagaimana diberitakan, Sumarni sudah pernah berobat ke RSUD Karawang dan sempat dirujuk ke RSHS Bandung. Namun, setelah sampai di RSHS Bandung, Sumarni diminta kembali ke RSUD Karawang untuk cek laboratorium. Akhirnya, Sumarni tidak melanjutkan pengobatannya dan kembali pulang untuk dirawat di rumah. Setelah bebrapa kali diberitakan melalui media massa, akhirnya PCNU melalui Ketuanya, H. Ahmad Marjuki menjenguk untuk mengetahui kondisi Sumarni.

Untuk bantuan pertama, pihak PCNU menyerahkan Rp 10 juta untuk keperluan biaya penunjang perawatan dan pengobatan tersebut. Sampai berita ini ditulis, Sumarni masih berada di RSUD Karawang, sementara dari pihak aparat lingkungan desa setempat melakukan pengecekan ke RSHS Bandung. Dimungkinkan, satu atau dua hari ini, Sumarni bakal melakukan pengobatan di RSHS Bandung. (top)
Posting Komentar