KARAWANG, Spirit
Puluhan orang dari Lima organisasi lembaga swadaya masyarakat di Karawang, yakni Gibas, Pena, BPPKB, Laskar NKRI dan KPMP, Rabu (10/9) pagi kemarin mendatangi kantor Pemkab Karawang. Mereka menuding kinerja Pemkab Karawan buruk. Atas dasar itu, Asisten I Setda Pemkab Karawang, Endang Soemantri menemui para warga di ruangan rapat lantai dua kantor Bupati Karawang. Akan tetapi, massa dari kalangan aktifis itu batal mengemukakan aspirasinya lantaran Wakil Bupati Karawang, dr Cellica Nurachadiana dan Sekretaris Daerah Pemkab Karawang, Teddy Rusfendi tidak berada di kantor.
Sekretaris Gibas Karawang Yadi Mulyadi menjelaskan, kedatangannya dengan puluhan massa gabungan lima LSM itu hendak menyampaikan aspirasi terkait kinerja aparatur pemerintahan daerah yang buruk. Namun, audiensi yang sudah dijadwalkan oleh pihak Pemkab Karawang, tidak berjalan sesuai rencana. Pemkab terlambat datang sehingga audiensi pun akhirnya batal.
“Pemkab Karawang tidak serius dan tidak berkomitmen untuk kemajuan Karawang. Mereka janji sendiri, dan ternyata sudah molor 2 jam tidak mau bertemu kami,” ungkap Yadi dalam forum itu. Pemkab Karawang saat itu hanya diwakili oleh Asisten I Endang Somantri. Menurut penuturan Endang, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah sedang ada acara di luar yang juga sifatnya penting.
“Saya ditugasi untuk menerimanya terlebih dulu, sambil menunggu kedatangan Ibu Wabup dan Sekda dari Karawang Barat,”kata Endang. Pernyataan Endang memunculkan komentar dari Ketua LSM Pena, Gabriel, Pemkab dianggap lebih mementingkan perhatiannya pada acara-acara seremonial, bukan terhadap persoalan yang substansial yang akan disampaikan oleh LSM.
“Ini bukti Pemkab Karawang tidak serius memajukan Karawang. Mereka lebih memilih berpikir yang pragmatis dan seremonial saja,” ungkap Gabriel. Setelah Aliansi LSM saling beradu argumentasi dengan Endang Somantri, akhirnya satu persatu melakukan walk out, meninggalkan ruang sidang.
Yadi Mulyadi kepada Spirit Karawang mengemukakan kedatangannya bersama empat LSM lainnya untuk menyampaikan aspirasi terkait lemahnya pemerintahan di Karawang. Pemkab, menurutnya kurang proaktif untuk menerima investasi daerah, dengan buruknya kinerja instansi yang berkompeten.
“Kita akan menyampaikan aspirasi terkait buruknya kinerja Bappeda, BPMPT dan instansi yang berkompeten terhadap investasi di Karawang,” ungkapnya. Dijelaskan Yadi, sejak kejadian yang menimpa Bupati Karawang dalam Operasi Tangkap Tangan KPK terkait pemerasan, telah menjadikan perjalan pemerintahan Karawang kurang dinamis. Banyak kebijakan yang harusnya segera diambil demi kepentingan rakayat Karawang, cenderung lambat bahkan terabaikan.
“Kita minta, agar pemkab dalam audiensinya harus menghadirkan Kepala OPD yang saat ini kinerjanya buruk. Terutama yang terkait dengan program pembangunan di Karawang,” jelasnya.
Pada saat massa akan membubarkan diri, Wakil Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Sekretaris Daerah Teddy Rusfendi Sutisna tiba di kantor pemkab. Keduanya, akhirnya menemui massa. Dalam pernyataannya, Cellica mengatakan keterlambatannya bukan berarti mengesampingkan LSM. Tetapi, karena memang di lain tempat juga mengharuskan kehadirannya, akhirnya dirinya pun terlambat kembali kek kantor.
“Maaf, sekali lagi saya minta maaf. Saya tidak bermaksud mengabaikan kawan-kawan LSM. Namun, karena memang saat ini saya sendirian, mohon dimaklumi. Tadi malam saja, saya sampai jam satu,” ungkapnya penuh maaf.
Setelah melakukan negosiasi, aliansi LSM tetap tak bergeming dengan tawaran Wabup untuk melanjutkan agenda audiensi. Mereka, akhirnya bersepakat untuk mengagendakan audiensi kembali esok hari. Sebagaimana yang ditawarkan Sekda Teddy Rusfendi, setelah berembug dengan Cellica. “Ya sudah, Kami minta maaf. Bagaimana kalau besok jam 2 siang, kita ketemu lagi disini,” tawar Teddy yang diamini massa LSM. (top)
Posting Komentar