MANDI dan mencuci di kali merupakan sebuah aktivitas sehari hari masih dilakukan sebagian warga Karawang. Mereka yang melakukannya terutama yang bermukim di sekitar bantaran sungai, seperti di bantaran Sungai Citarum. Hal itu juga bisa dilihat dalam keseharian sepanjang saluran irigasi yang membentang dari Karawang Kota sampai Kecamatan Pakisjaya.
Warga yang beraktivitas di sungai dan irigasi tersebut sepertinya menganggap hal itu biasa dan wajar saja. Mereka tidak menyadari ancaman yang mungkin dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan mereka. Pasalnya air Sungai Citarum atau irigasi misalnya, secara kasat mata daat dilihat sudah tercemar limbah industri.
Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, aktivitas yang di lakukan warga tersebut di sebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya karena memang kebiasaan sehingga warga merasa nyaman untuk mandi dan mencuci di sungai dan irigasi. Kedua, diduga karena warga kurang pemahaman tentang kesehatan yang mengancam akibat menggunakan air kotor.
Sadiah (48), warga Desa Karya Makmur, Kecamatan Batujaya, menyatakan sudah terbiasa bersama warga lain saat melakukan aktivitasnya mencuci dan mandi di sungai.
"Kami sudah biasa. Mandi dan mencuci di sungai justru enak tidak perlu repot menimba air seperti di sumur," ungkap Saidah, Selasa (4/11).
Menurut Saidah secara pribadi memang paham bahwa mencuci dan mandi di kali tersebut dapat mengancam kesehatannya. Dia tahu itu karena memang tahu juga tau kalau air irigasi yang digunakan mandi dan mencuci tidak bersih dan banyak kotoran.
Saidah memiliki alasan, mengapa warga seperti dirinya tetap menggunakan air sungai, lantaran keterbatasan ekonomi. Dia dan warga lain tidak mampu membuat sumur pompa atau sumur gali di rumahnya. “Kalau saja di rumah kami tersedia semua fasilitas yang memadai, tentunya kami juga tidak akan mencuci dan mandi di kali,” katanya.
Soal warga mandi dan mencuci di sungai atau saluran irigasi adalah kebiasaan, dibantah aktivis lingkungan Aedi Suryana. Menurut dia, faktor yang tepat masyarakat melakukan aktivitas tersebut adalah kemiskinan yang masih saja tidak lepas di Kabupaten Karawang. Jika warga berekemampuan tentu kebiasaan itu akan hilang, karena masyarakat mampu membuat sumur pompa atau fasilitas mandi cuci dan kaku (MCK).
“Saya berharap, kepada pihak pemerintah agar mau membangun MCK di setiap lingkungan di Kecamatan Batujaya. Itu semua demi menjaga kesehatan," katanya. (yan)
Posting Komentar