KARAWANG, SpiritSejumlah tempat hiburan seperti karaoke, Spa, dan panti pijat, saat ini ikut dijadikan objek dalam mengukur prevalensi (penyebaran secara menyeluruh) HIV AIDS. Tempat hiburan semacam itu dinilai rawan dan berisiko tinggi terhadap penularan virus yang bernama lengkap human immunodeficiency virus (HIV) sebagai penyebab AIDS.
Hal tersebut diungkap Kepala Dinas Kesehatan Karawang Asep Hidayat Lukman, belum lama ini. “Karenanya harus ada pembinaan terhadap tempat hiburan semacam itu,” kata Asep.
Sebagai upaya pencegahan merebaknya penularan HIV/AIDS di Karawang, lanjut Asep, Dinas Kesehatan sudah berupaya mendeteksi sebanyak mungkin penderita yang positif HIV AIDS. Pasalnya, dengan begitu dapat mudah dilakukan upaya pemantauan dan mencegah penyebaran.
“Kasus HIV itu seperti fenomena gunung es. Jadi keberhasilan kita diukur dari sejauh mana dapat mendeteksi penderita yang positif HIV AIDS. Semakin banyak diketahui penderita positif HIV, maka semakin bagus,” ujar Asep.
Selain tempat hiburan, objek mengukur prevalensi HIV AIDS juga dibidikan ke sejumlah tempat yang identik dengan prostitusi semisal lokalisasi, tempat istirahat sopir, dan warung remang-remang.
“Namun sejauh ini baik itu secara nasional maupun daerah, tempat yang paling tinggi prevalensi dan paling cepat penularan HIV AIDS adalah tempat yang identik dengan penggunaan narkoba. Sebab, penularan lewat jarum suntik adalah yang paling tinggi,” katanya.
Secara keseluruhan, Asep mengungkapkan, prevelensi HIV AIDS di Kabupaten Karawang sebesar 5 persen. “Prevalensi 5 persen artinya dari 100 sampel yang kita ambil ada 5 yang positif HIV AIDS,” ujarnya. (fjr)
Posting Komentar