KARAWANG, Spirit
Menindaklanjuti Instruksi Presiden RI Nomor 17 Tahun 2011 tentang aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi, juga upaya pencegahan sedini mungkin tentang korupsi yang dimulai dari dunia pendidikan yang menjadi bagian dari motor pemberantasan budaya korupsi, SMK Taruna Karya I Karawang Barat menggelar lomba tari Jaipongan tingkat pelajar SLTP dan SLTA di lapangan olahraga SMK Taruna Karya I, Sabtu (1/10).
Berdasarkan pantauan Spirit Karawang, seusai sambutan-sambutan dari pihak yayasan dan penyelenggara lomba tari Jaipongan, sekitar pukul 09.30 WIB satu persatu para peserta lomba tari Jaipongan mulai mempertontonkan keahliannya dalam menari Jaipongan. Terkadang liukan gemulai tarian mereka mendapat aplause dari penonton dan dewan juri dari Dinas Budaya dan Pariwisata dan Dewan Kesenian Karawang.
Menurut Penanggung Jawab Lomba tari Jaipongan yang juga Kepala SMK Taruna Karya I Karawang Barat, Drs. H. Antonius Suramto, M.Pd., pemerintah pusat dalam hal ini Sekretariat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah menunjuk tujuh sekolah di provinsi Jawa Barat untuk menyelenggarakan sosialisasi tentang pendidikan anti korupsi.
“Di Kabupaten Karawang hanya SMK Taruna Karya I yang ditunjuk menyelenggarakan kegiatan sosialisasi tentang pendidikan anti korupsi di lingkungan sekolah,” ucapnya kepada Spirit Karawang, Sabtu (1/10).
Dijelaskan H. Anton, kegiatan-kegiatan sosialisasi tentang pendidikan anti korupsi di lingkungan sekolah yang sudah dilaksanakan diantaranya, penyusunan pos-pos dan instrumennya, kegiatan kreatif siswa dan pengembangan media informasi. Sedangkan untuk kegiatan kreatif siswa yang sudah dilakukan SMK Taruna Karya I, diantaranya lomba membuat puisi dan pidato, lomba membuat poster, lomba membuat majalah dinding, seminar sehari tentang anti korupsi dan penempelan serta pemasangan stiker dan poster dibundaran depan mall Matahari.
“Lomba tari Jaipongan antarpelajar ini merupakan puncak dari kegiatan pendidikan anti korupsi,” imbuhnya.
Dikatakan H. Anton, Jaipongan merupakan seni tari khas Jawa Barat yang harus dilestarikan dan dipertahankan generasi muda dan harus dijaga jangan sampai diakui oleh negara lain. Dalam lomba tari Jaipongan ini diharapkan ada gerakan baru atau liukan anggota badan yang mengartikan anti korupsi.
Oleh sebab itu, lanjutnya, harapan dari kegiatan lomba tari Jaipongan tentang pendidikan anti korupsi ialah menjadi kekuatan pada diri sendiri tentang anti korupsi, tertanam nilai-nilai anti korupsi, menjadi pembudayaan sikap dan perilaku anti korupsi dan menjadi budaya baru anti korupsi.
Sementara itu, seorang peserta tari Jaipongan dari SMAN I Telagasari Karawang yang bernama Nanda mengaku sangat senang bisa mengikuti lomba tersebut, karena dengan mengikuti lomba tari Jaipongan dia bisa menyalurkan aspirasi dan hobinya. Diakui Nanda, dia sudah akrab dengan tari Jaipongan sejak kecil. Pasalnya, orang tua dan neneknya serta buyutnya secara turun-temurun menguasai tari Jaipongan. Dia pun berharap seni tari Jaipongan mendapat perhatian dari berbagai pihak agar tetap lestari dan terjaga keasriannya.
“Jangan hanya diadakan tari modern terus, seni tari Jaipongan pun mesti digalakkan sebagai ciri budaya daerah kita,” pungkasnya. (tif)\
Posting Komentar