Karawang, Spirit
Modus kejahatan perampasan sepeda motor kerap melancarkan aksinya dengan berbagai macam cara. Pengendara mana yang tidak akan iba ketika melintas melihat seorang wanita terbaring di jalanan tertimpa sepeda motor. Akan tetapi, perempuan tersebut merupakan anggota sindikat perampas kendaraan bermotor.
Nasib apes menimpa seorang pengendara warga Perumnas Telukjambe, Ade. Senin (3/11) malam, Ade mengendarai sepeda motor seorang diri, dan melintas di Jalan Raya Galuh Mas, Karawang. Ade melihat seorang wanita muda terkapar di jalan Raya Galuh Mas.
“Posisi korban saat itu telungkup tak bergerak dan kakinya tertimpa sepeda motor. Saat itu jalanan sangat sepi,” katanya.
Melihat hal itu, kata Ade, timbul rasa iba untuk memberikan pertolongan kepada korban. Ia menduga, wanita tersebut merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Untuk itu, Ade berhenti dan bermaksud menolong wanita tersebut.
Saat Ade melakukan pertolongan, tiba-tiba tiga orang pemuda berkendara sepeda motor jenis Honda Vario datang menghampiri. Seketika, tanpa basa-basi , ketiga orang tersebut langsung menganiaya Ade hingga tak berdaya.
“Mereka boceng tiga pake motor, datang langsung menghajar saya dan lantas merampas motor Honda Beat milik saya. Setelah itu mereka kabur, termasuk wanita yang hendak saya tolong itu,” ungkapnya.
Jalur Rawan
Sebelumnya, seorang guru Sekolah Dasar, Nurul mengaku pernah menjadi korban penjambretan di sekitar bunderan Galuh Mas. Tas berisi uang, HP, dan dompet berisi STNK dan SIM motor miliknya raib dijambret pengendara motor pada pukul 17.30 WIB.
“Kejadian sangat cepat, saya hanya bisa berteriak, tanpa bisa berbuat banyak,” ujarnya. Aksi penjambretan serupa tak hanya terjadi di jalan Raya Galuh Mas saja. Salah satu daerah rawan jambret terdapat di dua titik lain yakni jalan Syech Quro, Lamaran, dan Jalan Baru Tanjungpura – Klari. Parahnya, Jalan Tanjungpura Klari kerap luput dari pantauan aparat keamanan.
Sementara, Yogi, warga Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, sempat menyaksikan sendiri aksi penjambretan di Jalan Tanjungpura-Warung Bambu, tepat di Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur. Seorang ibu rumah dan pemotor yang hendak pulang ke daerah Jawa Tengah, menjadi korban perampasan dan penjambretan yang dilakukan oleh pelaku bermotor sport. Akibatnya, kata dia, tas berisi dompet, HP, uang serta surat-surat pribadi raib di gondol pelaku.
Untuk itu, kata yogi, pihak kepolisian Polres Karawang harus pro aktif terhadap aksi kejahatan yang kerap terjadi di ruas jalan Baru. Selain melakukan patroli, alangkah baiknya pihak kepolisian segera membangun Pos Polisi ruas jalan baru sekitar Margasari. “ Siapa tahu dengan adanya pos polisi para pelaku berfikir ulang untuk beraksi, atau lebih bagus bisa tertangkap,” pintanya.
Sementara Asep (35) salah satu anggota karang taruna warga sekitar menambahkan, pos polisi di sejumlah daerah merupakan pekerjaan Muspida Kabupaten Karawang tentunya ini menjadi pekerjaan rumah baru. Selain itu, kepolisian juga mesti lebih menggencarkan patroli rutin dijalur tersebut baik malam ataupun siang. Mengingat, akses jalan baru merupakan sala satu lokasi zona merah atau rawan tingginya tingkat kejahatan.
"Memang sih ada yang berpatroli, cuma itu belum bisa sepenuhnya memberikan rasa aman, dan salah satunya adalah bagaimana harus lebih meningkatkan keamanan dengan membangun pospol,"terangnya.
Dengan itu dirinya mendesak, agar Polres Karawang segera mengusulkan pembangunan pos polisi ke Pemkab Karawang.“Kiranya aspirasi ini dapat di tindaklanjuti, karena ini semua demi keamanan masyarakat Kabupaten Karawang dan juga para pengendara lainnya yang menggunakan jalur jalan baru,”pungaksnya
Penjelasan kedua warga tersebut memang beralasan. Pasalnya , dari data yang ada tindak kejahatan di jalan Baru,memang sudah sering terjadi. Dalam tiga bulan terakhir, tercatat 10 tindak penjambretan sudah pernah terjadi. Disamping itu, aksi pencurian dengan pemberatan pun sudah beberapa kali terjadi. (dit)
Posting Komentar