RENGASDENGKLOK,Spirit
Aksi kejahatan perampasan sepeda motor kembali terjadi di Jalan Tanjungpura-Rengasdengklok, Rabu (5/11) pukul 04.00 WIB. Sebelumnya, kasus serupa terjadi beberapa hari terakhir. Modus yang digunakan pelaku hampir sama, yaitu memepet, membacok hingga kemudian leluasa merampas sepeda motor dan barang berharga lainnya. Minimnya sarana penerangan jalan umum ditengarai menjadi penyebab maraknya aski begal di jalur tersebut.
Kali ini korbannya Heri Darmawan (23), warga Desa Kutagandok, Kecamatan Kutawaluya. Heri yang bekerja di salah satu restoran di Karawang mengaku merasa ada dua sepeda motor yang membututinya sejak di Terminal Tanjungpura. Firasat Heri nampaknya benar, di dekat SPBU Desa Amansari Rengasdenklok, laju kendaraan Heri dihadang dua sepeda motor yang berpenumpang empat orang.
Kepada Spirit Karawang Heri bercerita, dirinya mencoba ketika itu mencoba kabur namun gagal. Beberapa orang kemudian turun dari sepeda motor, dan tanpa basa-basi kemudian mengeluarkan senjata tajam dan menbacok pungung Heri.
Heri lantas roboh bersimbah darah, dan dengan leluasa pelaku merampas harta korban termasuk sepeda motor. "4 orang pelakunya menggunakan dua sepeda motor. Mereka merampas sepeda motor Honda Beat, HP dan dompet," ungkap Heri.
Saat Heri terkapar tak berdaya, beruntung seorang pengendara sepeda motor yang melintas memberikan bantuan. Heri kemudian dilarikan ke rumah sakit Proklamasi, Rengasdengklok.
Menanggapi peristiwa tersebut, seorang tokoh masyarakat di Desa Amansari, Rusli (46) mengatakan, Jalan Raya Proklamasi yang menghubungkan Tanjungpura dengan Rengasdengklok telah lama dikenal sebagai jalur rawan pembegalan. Pelaku kerap melakukan aksinya pada dini hari memanfaatkan kondisi jalan yang sepi dan gelap lantaran minimnya sarana penerangan jalan.
Untuk itu, Rusli berharap Pemkab Karawang membangun sarana penerangan jalan umum di sepanjang jalan tersebut. Selain itu, pihak kepolisian diminta lebih sering melakukan patroli di jalur tersebut. "Jalan ini sepi dan sangat gelap pada malam hari. Sarana PJU sangat minim di jalur ini sehingga dimanfaatkan para pelaku pembegalan,” kata Rusli. (yan)
Posting Komentar