KARAWANG, Spirit
Guna meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Kabupaten Karawang, ratusan guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkta SMA/SMK se-Kabupaten Karawang menggelar workshop di gedung PGRI Cabang Karawang, Senin (17/11).
Menurut Ketua Panitia Workshop MGMP yang juga Kepala Seksi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah, H. Oka Sunandi, kegiatan workshop MGMP se-Kabupaten Karawang ini diikuti oleh 290 guru, yang terdiri dari MGMP SMA sebanyak 80 guru dan MGMP SMK sebanyak 210 guru.
“Untuk MGMP SMA ada 16 bidang studi yang masing bidang studi diwakili lima guru dan MGMP SMK ada 42 bidang studi yang masing-masing bidang studi diwakili lima guru juga,” ungkapnya kepada Spirit Karawang, Senin (17/11).
Diadakannya kegiatan ini, kata H. Oka, sebagai upaya untuk menyamakan persepsi guru dalam mengajar dan mendidik siswa yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan kisi-kisi soal untuk membuat instrumen soal yang menjadi standarisasi soal pada saat diselenggarakannya ujian akhir semester (UAS) ganjil di bulan Desember nanti.
“Hasil workshop ini harus menghasilkan kisi-kisi soal yang terstandarisasi untuk UAS Ganjil nanti,” ucapnya.
Kisi-kisi soal yang terstandarisasi, lanjutnya, untuk menghindari terjadinya guru membuat soal secara asal yang tidak mengacu kepada kepada kurikulum 2013 (kurtilas) dan untuk memetakan kualitas pendidikan di Kabupaten Karawang. Sehingga, jika nanti setelah UAS ada sekolah yang rata-rata siswanya mendapat nilai rendah, maka Disdikpora Karawang akan melakukan intervensi guna mencarikan solusi supaya siswa di sekolah tersebut tidak lagi mendapatkan nilai rendah.
“Kegiatan ini juga dilakukan sebagai upaya simulasi agar MGMP kembali meningkatkan aktivitasnya,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kabid Pendidikan Menengah Disdikpora Karawang, Nandang Mulyana mengatakan, diadakannya kegiatan workshop MGMP tingkat SMA/SMK untuk merumuskan kembali program-program MGMP tiap bidang studi guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran yang sesuai dengan implementasi kurtilas.
Dikatakan Nandang, dari kegiatan workshop ini, selain diharapkan mampu menghasilkan program-program MGPM yang berkesinambungan, juga diharapkan mampu menghasilkan produk soal yang terstandarisai MGMP yang bisa digunakan untuk kegiatan UAS Ganjil pada Desember nanti.
“Soal yang sudah terstandarisasi MGPM juga sebagai upaya untuk membiasakan siswa tidak stres dalam menghadapi soal-soal UN kelak,” pungkas Nandang. (tif)
Posting Komentar