PURWAKARTA, Spirit
Pemkab Purwakarta berencana melakukan inovasi dalam mengurangi anggaran di bidang pendidikan. Beberapa sekolah dasar negeri akan digabung menjadi satu sekolah, alias di marger. Rencana tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2015. Akan tetapi, imbasnya beberapa kepala sekolah terancam kehilangan jabatan.
Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kabupaten Purwakarta, Asep Surya mengatakan, jika rencana itu dilaksanakan akan ada 59 kepala sekolah dasar akan kehilangan jabatannya. “Mungkin tahun 2015 mendatang kita akan melakukan marger. Dan, diharapkan bagi kepsek yang sekolahnya terkena marger akan siap dirotasi” katanya.
Ia pun menjelaskan, dengan adanya marger sekolah maka akan dapat banyak membantu dan akan mengurangi biaya anggaran. Selain itu, menata management sekolah pun akan lebih mudah. “Mungkin, jika sekolah sudah dimarger biaya pengeluaran pun akan lebih berkurang,” jelasnya.
Masih disebutkan Asep, dengan tidak dilakukannya marger biaya yang dikeluarkan pun menjadi lebih banyak. Berbeda, lanjutnya, apabila sekolah tersebut disatukan. Ia pun mencontohkan, apabila sekolah belum marger maka dalam memberikan bantuan harus double. Berbeda jika sudah disatukan.
Diharapkan, jika terjadi marger sekolah dasar, semua kepala sekolah yang terkena rotasi dapat menerimanya. “Jangan sampai kepala sekolah yang nantinya terkena mutasi atau rotasi merasa keberatan, hal ini dilakukan tak lain untuk kepentingan sekolah,” harap Asep.
Sekedar informasi, saat ini Pemkab Purwakarta telah melakukan perubahan bangunan di SDN Singawinata. Disinyalir, sekolah tersebut akan menjadi sekolah pertama yang dimarger. (Asp)
Posting Komentar