KARAWANG, Spirit
Sebanyak tujuh orang saksi diperiksa Satreskrim Polres Karawang, Senin (29/9), terkait kasus pencurian dan pembunuhan yang terjadi di Dusun Krajan I, Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari. Pihak kepolisian mengaku optimis dapat mengungkap kasus tersebut, dan dijanjikan dalam waktu dekat ini terungkap siapa pelaku perampokan sadis itu.
Sebelumnya diberitakan, perampok menyatroni rumah milik H Ardi Supriadi yang tinggal berdua dengan istrinya, Hj Unasih. Perampok kemudian membunuh H Ardi Supriadi dan menganiaya Hj Unasih hingga kemudian menggasak harta benda milik korban, Sabtu (27/9).
“Dalam kasus pencurian dan pemberatan ini, segera kita pastikan benar, siapa pelakunya itu. Setelah penyidik melakukan pemeriksaan kepada tujuh orang saksi, diketahui kemungkinan pelaku lebih dari satu orang. Sekarang masih proses sidik dan lidik,” jelas Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Dony Satrio Wicaksono, kepada Spirit Karawang, Senin (29/9).
Diungkap lebih jauh, pihaknya mendatangkan anjing pelacak milik Polda Jawa Barat. “Anjing pelacak yang dikerahkan pada Minggu (28/9) itu, mengendus dan memburu jejak pelaku pembunuh yang keluar lewat pintu samping,” katanya.
Dikatakan Dony, dari hasil pemeriksaan saksi dan olah TKP, barang-barang yang diambil pelaku berupa perhiasan emas sekitar puluhan gram atau setara dengan uang kurang lebih Rp 100 juta.
“Kami belum memeriksa saksi kunci kejadian, yakni istri korban. Karena istri korban kondisinya trauma dan shock dengan kejadiaan tersebut, sehingga belum bisa dimintai keterangan oleh penyidik,” ungkapnya.
Dikatakannya juga, saat pihaknya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pihak kepolisian merasa kesulitan karena tempat pertama kali korban ditemukan sudah rusak. Hal itu akibat masyarakat sekitar sudah banyak memasuki TPK melihat peristiwa tersebut, sebelum petugas polisi datang ke lokasi TKP.
“Dan saat petugas sudah memasang garis ‘police line’ pun, warga masih saja berusaha menerobos TKP untuk melihat dan ingin tahu kejadian pembunuhan itu,” jelasnya.
Juragan Kontrakan
H Ardi Supriadi di mata warga setempat dikenal sebagai juragan kontrakan dan juragan hewan kurban. Ardi ditemukan tewas dengan luka bacok di bagian kepala, pundak dan pinggang. Diduga sebelum tewas, korban sempat melakukan perlawanan. Hal itu terlihat dari kamar korban yang berantakan dan penuh dengan ceceran darah. Sedangkan istri Ardi, Hj Unasih menderita luka bacok di bagian kanan telinga belakang sebelah kiri, dan kini sedang dalam perawatan tim medis.
“Orang tua saya hanya tinggal berdua di rumah itu. Anaknya semuanya ada 6 orang, sudah berkeluarga semuanya, dan saya anak bungsu,” tutur Asep Andriana.
Sementara itu, dikatakan salah seorang keponakan korban yang namanya enggan disebutkan menjelaskan, untuk saat ini Hj Unasih tidak bisa ditemui, karena korban selamat masih harus mendapat perawatan intensif dan istirahat total.
“Rencana hari ini (kemarin) akan melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, dan juga korban masih trauma dengan peristiwa yang dialaminya. Tidak hanya itu korban juga jangan terlalu menanggung beban dalam kejadian ini,” tuturnya.
Pihak keluarga berharap pihak kepolisian secepatnya dapat mengungkap dan menangkap pelaku yang tega menghabisi korban. Padahal sejauh ini korban tidak memiliki permasalahan dengan orang lain ataupun musuh sekali pun. (gus)
Posting Komentar