CIKAMPEK, Spirit
Dari puluhan perusahaan yang ada di Cikampek, hanya 7 Perusahaan yang peduli penanggulangan bencana banjir di wilayah Kecamatan Cikampek, Karawang. Padahal salah satu kewajiban perusahaan adalah mnyelesaikan permasalahan sosial yang ada dilingkungan sekitar perusahaan.
“Dari puluhan perusahaan industri yang ada di Kecamatan Cikampek, baru hanya 7 perusahaan yang menyumbang Tim Antisipasi Banjir Cikaranggelam, sementara puluhan perusahaan industri lain belum menunjukkan perhatiannya,” ucap inisiator antisipasi banjir 2014/2015 dan tim peduli lingkungan Dawuan-Cikampek, H Deden Darmansyah, kepada Spirit Karawang, Senin (22/9).
Sebagaimana diketahui, Kecamatan Cikampek merupakan salah satu Kecamatan yang selalu dilanda banjir rutin setiap musim penghujan datang, karenanya menurut Deden sebelum datang musim hujan penanggulangan bajir harus dilakukan terlebih dahulu. “Harus diantisiapsi sedini mungkin, dan secepatnya juga dilakukan penanggulan, sebelum musim hujan datang,” ungkapnya.
Dalam penyampaiannya, hari Jumat (19/9) lalu, telah dilakukan rapat tim peduli lingkungan dan penanggulangan banjir. Rapat tersebut diikuti oleh PJT 2 yang diwakili Kenda, Kepala UPTD Cipta Karya wilayah Cikampek Sodikin, Kasie Trantib Kecamatan Cikampek Asep Amrullah yang juga sebagai ketua tim penanggulangan Banjir Cikampek, kemudian dia sendiri (H Deden Darmansyah) selaku inisiator Antisipasi Banjir 2014/2015 dan Tim Peduli Lingkungan Dawuan-Cikampek.
“Menghasilkan beberapa poin atas rapat tersebut, pertama dana dari pelaku usaha Cikampek terkumpul Rp 38 juta, kedua PJT 2 akan menyiapkan alat berat berupa beko long alarm, ketiga UPTD Ciptakarya siap membuang sampah Cikaranggelam ke Jalupang dengan 7 armada truk sampah,” jelasnya.
Lalu, sambung Deden, kemudian keempat waktu pelaksanaan sebelum musim penghujan turun di tahun 2014, kelima diminta agar pelaku usaha di Kecamatan Cikampek dan sekitarnya terutama yang berada di sepanjang cikaranggelam dan yang memanfaatkan cikaranggelam untuk turut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan pembersihan dan Normalisasi Cikaranggelam.
“Harus ditegaskan, kepada pelaku usaha (industri) yang ada di wilayah Cikampek untuk bisa trutu serta berpartisipasi penanggulangan bencana banjir tersebut,” ujarnya.
Lain dari itu, tambah mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat itu, untuk program jangka menengahnya, BBWS dan PJT 2 diusulkan untuk menormalisasi lahan Situ Kamojing 20 hektare di BIC utk dilakukan perluasan situ kamojing agar daya tampung situ bisa lebih luas.
“Kalau ini dilakukan tentu bisa meminimalisir dampak banjir di sepanjang aliran cikaranggelam, panjangnya agar Cikaranggelam berada di atas Tarum Timur sepeti di Gamon,” tukasnya.
Sementara itu dikatakan Kasie Trantib Kecamatan Cikampek yang juga sebagai ketua tim penanggulangan Banjir Cikampek, Asep Amrullah menyampaikan, saat ini pihaknya sedang melakukan komunikasi dan koordinasi dengan kawasan industri yang ada di Cikampek agar perusahaan yang ada di Cikampek bisa berpartisipasi penanggulangan banjir di Cikampek.
“Kami sedang berkoordinasi dengan pihak kawasan, untuk bisa melakukan komunikasi dengan perusahaan-perusahaan yang ada di kawasan yang ada di Cikampek, jadi dwam waktu dekat ini mudah-mudahan sudah ada hasilnya,” pungkasnya. (gus)
Posting Komentar