KARAWANG, Spirit
SMP Alam Karawang, yang berada di Jalan Pintu Air Desa Wadas Kecamatan Telukjambe Timu menerapkan metode inovatif, yakni sistem pembelajaran yang memadukan kurikulum nilai-nilai holistik keislaman dengan unsur-unsur teknologi murni alam semesta dengan konsep eksperimental learning.
Hal itu disampaikan Management SMP Alam Karawang, Tini, S.Pd. kepada Spirit Karawang, Jumat (31/10). Menurut Tini, SMP Alam Karawang memilik visi untuk menciptakan generasi Islam yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, fisikal dan spiritual serta peduli pada alam. Semua itu dilakukan, guna mendayagunakan potensi untuk memakmurkan alam dan lingkungan berdasarkan pemahaman dan penguasaan atas teknologi terapan.
“Metode pembelajaran yang di terapkan di sekolah Alam ini, lebih fokus kepada minat dan potensi unik anak yang dibingkai dalam paradigma kecerdasan majemuk Multiple Intelligent dengan aplikasi kurkulum multi-learning,” ujarnya
Dikatakannya, SMP Alam Karawang lebih mengedapankan pembangunan karakter. Pasalnya, karakter anak-anak perlu di kembangkan sejak mereka masih berada dalam usia dini. Untuk itu, sistem pembalajaran yang di terapkan tidak hanya membahas tentang bagaimana melakukan peningkatan nilai akademis, tetapi bagaimana siswa mampu berperilaku sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di masyarakat. Namun demikian, meski pendidikan karakter diutamakan bukan berarti nilai akademis ditanggalkan.
“Siswa harus memahami jika alam di dunia ini tidak hanya untuk dirasakan atau dinikmati melainkan harus rawat dan di lestarikan,“ tuturnya.
Tini memaparkan, program belajar yang selalu difokuskan kepada siswa yaitu Tahsin dan Tahfidz, Gardening, Entrepreneurship, Outing, Literasi, Life in, Outbond dan music. Selain tentang Keagamaan yang lebih berlandaskan Al-qur’an dan As-sunah, kurikulum sekolah alam menitikberatkan kepada proses pembelajaran siswa dengan mendapatkan kurikulum outbond, kurikulum sampah dan kurikulum gardening.
Dengan demikian, lanjutnya, siswa tidak hanya fokus mendapatkan dan menerima mata pelajaran di dalam ruangan, tetapi mereka juga diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas di luar ruangan dengan menanam tumbuh-tumbuhan dan Daur ulang sampah-sampah yang ada di lingkungan mereka masing-masing. "Intinya membangun sistem pendidikan yang membentuk karakter insan kamil dan menciptakan suasana cinta akan lingkungan," pungkas Tini. (tif).
Posting Komentar