Seharian Berjalan Kaki untuk Rp 15.000

Rumanah wanita berusia 65 tahun warga kampung Kaliwadas, Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang, masih tetap bersemangat dan tanpa menyerah untuk  menghidupi keluarganya. Seharian berjalan dari kampung ke kampung, hanya untuk mencari uang Rp 15.000, dan Rusmanah menjadi salah satu potret buram kemiskinan yang belum juga tertanggulangi oleh pemerintah. 

Suami Rumanah yang merupakan tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah sehari-hari, sudah tidak berdaya karena tangannya digigit ular, sehingga badanya tak sanggup lagi untuk bergerak, bahkan makan pun harus disuapi Rumanah.

Usia yang sudah tak muda lagi tersebut, tak menghalanginya untuk  pergi tiap hari mulai pukul 07.00 WIB. Kakinya melangkah ke tiap perkampungan menjual kecimpring (kerupung Singkong). 

Rumanah sewaktu masih muda, menjajakan jualan tersebut sampai ke 3 kabupaten yaitu Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang dan telah berjualan selama 20 tahun lamanya.

Dalam sehari, Rusmanah, hanya mampu membawa sebanyak 40 bungkus "kecimpiring", dimana setiap satu bungkusnya banrol Rp 6000 dengan keuntungan yang didapat hanya Rp 1000 rupiah perbungkusnya. Dalam satu hari, Rusmanah biasanya membawa pulang uang sekitar Rp 15.000
“Dulu mah 70 sampai 80 bungkus dijual, sekekarang mah sudah gak kuat lagi bawa sebanyak itu, ya kalau laku semua Alhamdulillah sehari dapat Rp 40.000 kalau sepi ya namanya juga jualan,” ungkapnya, Jumat (7/11/2014).

Rusmanah, mengaku terpaksa melakukan kegiatan seperti ini walapun sudah tidak muda lagi karena bila Rumanah tidak jualan berati kami tidak bisa makan. ”Untuk biaya makan sehari-hari dan biaya hidup, dari pada minta- minta apalagi nyolong lebih baik kami jualan, jualan kan lebih halal," tuturnya.

Meski untungnya tidak besar karena daganngaya titipan dari tetangga, Rusmanah, mengaku sangat bersyukur, berkat jualanya tersebut dirinya bisa menyekolahkan kedua anaknya sampai ke tingakat SMA.

Dengan tetesan peluh dikening dan wajah yang terlihat letih, Rusmanah, berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah utnuk modal berjualan dan menyambung hidup. 

“Mudah-mudahan bisa dikasih uang modal sama pemerintah, untuk berjualan atau apa, seperti buka warung didepan rumah, karena sudah sangat tua dan tak kuat lagi untuk jalan kaki yang jauh,” Imbuhnya.

Sebab Rusmanah mengaku tidak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, seperti raskin, Bantuan Langsung Tunai (BLT)  untuk mengurangi resiko dapur pun tidak mendapatkan. 

“Raskin juga tidak dapat, dulu juga waktu pembagian emak tidak mendapatkannya, dan mudah-mudahan para pemimpin segera memperhatikan orang-orang seperti saya” pungaksnya. (Ade).



Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. POTRET KARAWANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger