KARAWANG, Spirit
Dalam Expo Pendidikan dan Tecnology (Epitech) ke-9 yang diselenggarakan di Grand Taruma Karawang selama tiga hari, 4-6 November 2014, Kabupaten Karawang selaku tuan rumah event tersebut tidak meraih satu pun penghargaan.
Berdasarkan pantauan Spirit Karawang, untuk kategori stand terbaik peringkat kesatu diraih oleh stand Kabupaten Cianjur, stand terbaik peringkat kedua diraih oleh stand Kabupaten Kuningan dan stand terbaik peringkat ketiga diraih oleh Kabupaten Majalengka.
Sedangkan untuk stand favorit atau harapan diraih oleh stand Kabupaten Pangandaran dan stand inovasi SMK Provinsi diraih oleh SMK Pekerjaan Umum Bandung.
Menurut Ketua Panitia Lokal Epitech ke-9 yang juga Kabid Pendidikan Menengah Disdikpora Kabupaten Karawang, Nandang Mulyana, meski Kabupaten Karawang tidak mendapatkan penghargaan disemua kategori, namun mesti diakui Kabupaten Karawang dianggap sukses menjadi tuan rumah Epitech ke-9.
“Itu menunjukkan Karawang jurdil dalam penilaian, tidak semata-mata sebagai tuan rumah lalu bisa seenaknya memperoleh penghargaan,” kilahnya.
Namun ada yang perlu digarisbawahi, kata dia, dalam Epitech ke-9 ini muncul rekayasa teknologi tinggi yang dihasilkan oleh suatu SMK di Kabupaten Karawang, yakni motor dengan tanpa bahan bakar minyak (BBM) yang diciptakan siswa SMKN 1 Tirtajaya dan motor dengan berbahan bakar air yang diciptakan siswa SMK Indonesia Mas Kecamatan Cilamaya Wetan.
“Produk tersebut boleh saya katakan dari desa menuju dunia,” ujarnya.
Dengan adanya penemuan tersebut, lanjutnya, dia berharap pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa memberikan perhatiannya agar penemuan tersebut ditindaklanjuti supaya tidak sia-sia begitu saja.
“Kalau perlu kita kirim surat ke Presiden supaya penemuan tersebut dikembangkan secara teknologi,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Karawang, Teddy Rusfendi mengatakan, pelaksanaan Epitech ke-9 yang diselenggarakan di Grand Taruma akan menjadi inspirasi stakeholder pendidikan di Karawang untuk mengadakan event serupa yang diselenggarakan tiap tahun di Kabupaten Karawang.
“Melihat potensi siswa SMK Karawang cukup bagus, sehingga perlu diadakan event serupa tiap tahun di Karawang guna memotivasi siswa SMK menghasilkan karyanya yang lebih baik lagi,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, dia mengapresiasi atas hasil ciptaan rekayasa teknologi SMKN 1 Tirtajaya, yakni menciptakan motor tanpa BBM dan atas nama pemkab Karawang dia berjanji akan membantu penemuan tersebut tidak menjadi sia-sia dengan mendorongnya memiliki hak cipta atau hak paten.
“Dengan memiliki hak paten atau hak cipta, maka produk tersebut nanti kita tawarkan ke investor yang mau mengembangkan dan memproduksinya secara massal,” pungkasnya. (tif)
Posting Komentar