Bina Karakter Siswa dengan Pengajian Rutin

KARAWANG, Spirit
Pengajian rutin yang diadakan SMK Bhinneka Karawang Barat pada tiap hari Jumat pagi ternyata efektif membangun karakter siswa yang lebih baik. Hal itu terindikasi dari perubahan sikap siswa yang awalnya kurang sopan, baik terhadap guru dan sesama teman, kini menjadi lebih sopan setelah siswa mengikuti beberapa kali pengajian tersebut. 

Demikian disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Bhinneka Karawang Barat, Drs. H. Emat Rahmatillah, kepada Spirit Karawang, Sabtu (8/10). Dari pantauan Spirit Karawang, pengajian rutin tiap hari Jumat yang dimulai pukul 07.00-07.45 WIB yang diikuti semua siswa SMK Bhinneka Karawang Barat yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama (Yapinu) berlangsung dengan khidmat. 

Hampir tidak ditemukan siswa yang bercanda atau mengobrol saat pengajian berlangsung. Dalam pengajian itu, dibacakan beberapa shalawat Nabi, doa, tahlil, asmaul husna dan surat Yasin serta di tutup dengan syair-syair Islami yang menyentuh kalbu. “Karena SMK Bhinneka berada di bawah naungan Yapinu, maka ciri khas Ahlussunnah wal jamaah nya cukup mencolok,” ungkapnya.

Meski berciri khaskan Ahlussunnah wal jamaah, kata H. Emat, bukan berarti SMK Bhinneka bersifat eksklusiv dengan tidak mau menerima siswa yang berbeda latar belakang agama atau madzhab. Sesuai namanya, Bhinneka, SMK Bhinneka menerima siswa yang berbeda agama sekalipun.

“Ada beberapa siswa kami yang non-muslim, tetapi kami tidak pernah memaksakan mereka ikut kegiatan yang berciri khaskan Islam, seperti pengajian rutin in,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala SMK Bhinneka Karawang Barat, Drs. Eli Chuaeri mengatakan, diadakannya pengajian rutin yang diselenggarakan tiap Jumat pagi ini sebagai upaya untuk membina karakter siswa yang lebih baik. Apalagi saat ini SMK Bhinneka memiliki jurusan baru, yakni Teknik komputer dan Jaringan (TKJ) yang notabene-nya banyak siswa laki-laki.

“Dengan adanya kegiatan keagamaan seperti ini diharapkan bisa mengerem siswa tidak bergaul bebas dan tidak terlibat tawuran,” ucapnya.

Dijelaskan Eli Chuherli, S.Pd., SMK Bhinneka sejak awal berdiri dikenal sebagai sekolah yang menonjolkan ciri khas keislamannya. Bahkan, sejak tahun 1994 SMK Bhinneka sudah mewajibkan anak didiknya memakai jilbab, meski pada saat itu banyak sekolah lain yang siswanya masih alergi memakai jilbab.

Ditambahkan H. Eli, di era globalisasi saat ini cenderung terjadinya degradasi moral di kalangan pelajar perlu diantisipasi dengan sistem pendidikan yang menitikberatkan pada pendalaman kegiatan keagamaan. Pasalnya, kegiatan keagamaan merupakan benteng tangguh untuk mencegah terjadinya degradasi moral pelajar jika dilaksanakan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan siswa.

“SMK Bhinneka siap mengawal siswa agar tidak terjerembab ke dalam degradasi moral,” pungkasnya. (tif).

Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. POTRET KARAWANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger