SUBANG, Spirit
Enam orang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) dari 820 kasus yang terjangkit di Kabupaten Subang. Ratusan yang terjangkit DBD tersebut terhitung dari bulan Januari hingga Novemver 2014.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Budi Subiantoro, kepada Spirit Karawang, Senin (24/11).
Kasus tersebut, tutur Budi, mengalami penurunan jika di banding tahun 2013 . Pada tahun itu yang terjangkit mencapai 1.200 kasus yang terkena penyakit DBD." Kalau yang meninggal dunia akibat DBD pada tahun 2013 memang lebih tinggi, jumlahnya 10 orang," paparnya.
Selain DBD kata Budi, kasus penyakit diare di wilayah Subang juga masih sangat tinggi bahkan jumlahnya mencapai ribuan.
"Diare di kita masih tinggi. Data pastinya ada di kantor, hanya jika diperkirakan jumlahnya sudah ada ribuan yang terjangkit diare. Walapun paling banyak diarenya masih diare ringan," katanya.
Adapun untuk penderita penyakit kaki gajah akut, menurut Budi, sampai sekarang mencapai 28 orang. Penderita masuk katagori terjangkit, tetapi masih bisa disembuhkan dan jumlahnya mencapai puluhan ribu orang.
Disebutkan Budi, kasus kaki gajah kali pertama menyerang Subang pada 2000 di Pantura, yakni Kecamatan Pusakanagara. Saat itu populasi serangan kaki gajah sudah mencapai 1,4 persen penduduk Subang yang berjumlah 1,3 juta lebih.
Untuk mengantisipasi makin merebaknya dan maraknya penjangkitan kaki gajah, kata Budi, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang terus melakukan pengobatan massal filariasis di seluruh desa endemis. Target sasaran pengobatan gratis kaki gajah itu mencapai 1.237.603 orang.
Penyebab dua pennyakit tersebut kata Budi, akibatkan kurangnya kesadaran masyarakat akan penting pola hidup sehat, apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan.
Dengan demikian, menurut Budi, guna mencegah tiga penyakit tersebut pihaknya menggencarkan sosialiasai akan pentingnya hidup sehat, seperti sebelum, sesudah makan, harus melakukan cuci tangan terlebih dahulu.
Selain itu Budi mengimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan 3M atau memberesihkan, menguras, dan menimbun. Itu selalu kami sosialisasikan ke masyarakat," katanya.
Budi menambahkan, pentingya akan kesehatan saat ini di Kabupaten Subang sudah mulai ada peningkatan. Hal itu terbukiti 70 persen masayarakat Subang sudah memiliki memiliki jamban sehat. Itu terus tingkatkan supaya Subang, bebas dari ODF. (ade)
Posting Komentar