KARAWANG, Spirit
Sebanyak lima pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Karawang kepergok hendak melakukan tawuran oleh satuan anggota Dalmas Polres Karawang. Para pelajar itu berhasil ditangkap dari beberapa tempat berbeda, Senin (24/11). Satu orang pelajar diantaranya kedapatan membawa senjata tajam jenis pisau daging.
Lima pelajar tersebut masing-masing berinsial, SGH (15), HSN (15), DVA (15) TN (15). Keempat pelajar diantaranya merupakan siswa SMK PGRI 1 Karawang, dan seorang siswa lainnya berinisial Rz (16) merupakan siswa SMK Industri Mandiri Karawang, Kelimanya telah diperiksa secara intensif oleh petugas kepolisian.
Kasat Sabhara Polres Karawang, AKP Eddy Tejo mengatakan, ke lima pelajar tersebut diamankan polisi karena kedapatan hendak melakukan tawuran dengan sesama pelajar di beberapa tempat berbeda. Anggota Dalmas menggelandang mereka saat tengah berada di wilayah Alun-alun, Adiarsa dan Kosambi.
“Sebetulnya banyak, hanya saja pelajar lainnya berhasil melarikan diri dari kejaran anggota petugas,” ujarnya. Lima orang pelajar yang terjaring langsung dibawa ke Mapolres Karawang untuk diperiksa lebih lanjut.
Rencananya, kata Eddy, pihaknya akan memanggil orang tua kelima siswa tersebut untuk diberikan penerangan sekaligus menjemput anak-anaknya yang terjaring. “Khusus yang membawa sajam, akan kami berikan tindakan terlebih dahulu,” kata Eddy di Mapolres Karawang.
Dikatakan, tindakan tersebut dilakukan agar para pelajar merasa jera dan enggan melakukan tawuran lagi. Akibatnya peristiwa itu polisi dari satuan Sabhara terpaksa memangkas rambut ke lima pelajar tersebut hingga plontos. “Sengaja kami gunduli supaya mereka kapok, sekaligus jadi contoh buat pelajar lain,” ungkapnya.
Sementara itu, saat dimintai keterangan, ke lima pelajar tersebut mengaku hendak melakukan tawuran dengan pelajar sekolah lainnya. Adapun, siswa yang kedapatan membawa senjata tajam, mengakui senjata tersebut akan dipakai untuk membela diri apabila terjadi tawuran antara pelajar.
“Apapun alasannya, ke lima pelajar ini sudah terbukti bersalah karena terbukti akan melakukan tindakan tawuran antar pelajar, apalagi satu di antaranya membawa senjata tajam. Untuk itu kami akan terus melakukan patroli untuk mencegah tawuran antar pelajar, terlebih di jam-jam pulang sekolah,” pungkasnya. (dit)







Posting Komentar