Jaipong si Purwa Kembar

Safari Budaya Setiap Minggu
ADALAH tiga remaja anggun yang dengan lincahnya berlenggok-lenggok di panggung membawakan tarian jaipong yang dipadukan dengan tarian modern dengan selaras dan apik. Tak terlihat sedikitpun ada kekakuan dari perpaduan tersebut. Yang ada adalah sebuah tarian yang berhasil memukau kaum muda, tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya.

Natasya, Nadia dan Nabila ialah sosok yang terlebur dalam “Purwa Kembar” yang pernah menyabet juara tingkat nasional aksi anak bangsa beberapa waktu lalu.  Tarian yang menjadi andalan mereka adalan “Kretaja” yang berarti kreasi tari jaipong, yang diasuh oleh Sanggar Seni Putra Purnayudha, binaan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

“Sanggar kami berdiri sejak tahun 1990. Kami bersyukur bisa mengantarkan bibit-bibit anak bangsa yang bisa mengharumkan daerahnya. Dan kami juga bersyukur bupati sangat mendukung kami,” kata salah seorang pelatih, Anitah, kepada Spirit Karwang, Rabu (15/10) di sela-sela aktivitasnya.

Diakuinya, setiap seminggu sekali, Purwa Kembar selalu melakukan safari budaya ke berbagai tempat di Purwakarta. “Tak hanya di Purwakarta saja, kami juga sering tampil di luar kota, seperti saat inni kami tampil di Karawang.”

Tak ada hal lain yang diharapkan Anita, selain anak-anak didiknya menuai kesuksesan di masa depan. “Tentu saya berharap mereka menjadi orang sukses, terkenal dan bisa mengharumkan kota asal mereka. Dan yang selalu saya wanti-wanti adalah mereka harus menampilkan tarian terbaiknya dalam setiap kesempatan, sehingga para penonton dapat menangkap makna yang disampaikan tarian tersebut.”

Sementara itu, Natasha, salah seorang penari, mengungkapkan tarian adalah bentuk komunikasi dengan audien yang diapresisikan melalui gerakan. “Menari itu sama saja seperti kita berbicara. Hanya saja bentuknya berbeda. Melalui tari, kita juga bisa meluapkan kreasi kita.”

Dikatakannya, alasan memadukan tari jaipong dengan tarian modern lantaran tak mungkin jaipong bisa diterima di tengah-tengah masyarakat yang mulai bergeser bergara modern. “Untuk itu, guna menarik para kaula muda agar tertarik terhadap jaipong, maka kami memadukannya dengan tari modern, seperti hiphop.”

Bakat yang sudah diasahnya sejak duduk dibangku SMP itu makin hari mendarah daging dalam dirinya. “Hingga saya sekarang duduk di kelas 1 SMA, saya masih tetap aktir tampil diberbagai acara, meski sempat vakum selama satu tahun lantaran focus menghadapi ujian.”(muh)
Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. POTRET KARAWANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger