KARAWANG, Spirit
Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) se-Jawa Barat hadiri rapat konsolidasi persiapan kegiatan Expo Pendidikan dan Teknologi (Epitech) ke-9 di Aula Gedung Singaperbangsa lantai tiga, Jumat (24/10). Selain dihadiri Kabid Dikmen se-Jawa Barat, rapat tersebut juga dihadir Musyarawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) se-Jawa Barat dan turut dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang juga Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Prof.Dr. Moh. Wahyudin Zarkasy.
Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) se-Jawa Barat hadiri rapat konsolidasi persiapan kegiatan Expo Pendidikan dan Teknologi (Epitech) ke-9 di Aula Gedung Singaperbangsa lantai tiga, Jumat (24/10). Selain dihadiri Kabid Dikmen se-Jawa Barat, rapat tersebut juga dihadir Musyarawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) se-Jawa Barat dan turut dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang juga Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Prof.Dr. Moh. Wahyudin Zarkasy.
Menurut Kabid Dikmen Disdikpora Kabupaten Karawang yang juga Ketua Panitia lokal Epitech ke-9, Nandang Mulyana, kegiatan tersebut dilakukan untuk memantapkan pelaksanaan Epitech ke-9 yang tinggal beberapa pekan ke depan. Pelaksanaan Epitech ke-9 itu sendiri, kata dia, dilaksanakan pada 4-6 November 2014 berlokasi di Grand Taruma Karawang.
“Kami berharap kegiatan tersebut berlangsung dengan sukses,” ucapnya kepada Spirit Karawang, Jumat (24/10).
Masih dikatakan Nandang, dijadikannya Kabupaten Karawang sebagai tempat pelaksanaan Epitech ke-9 berdasarkan hasil rapat pimpinan Dinas Pendidikan se-Jawa Barat yang diselenggarakan di Kota Bogor tahun 2013 seusai pelaksanaan Epitech ke-8 yang diselenggarakan di Kota Bogor. Oleh sebab itu, hal tersebut merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi warga Karawang karena dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Epitech ke-9.
Dijelaskan Nandang, event tersebut merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh Provinsi Jawa Barat yang memiliki tujuan sebagai ajang unjuk kemampuan bagi siswa-siswi SMK dalam menciptakan alat-alat teknologi sesuai dengan bidang jurusannya masing-masing.
Ditambahkan Nandang, dalam upaya mempersiapkan pelaksanaan kegiatan tersebut, dia sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, membentuk tim panitia dan melakukan rapat-rapat koordinasi pemantapan kegiatan tersebut.
“Diperkirakan sekitar 90 persen lah kami sudah siap melaksanakan kegiatan tersebut,” imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut, lanjutnya, SMK dari tiap kabupaten dan perusahaan teknologi akan memamerkan karya terbaiknyanya masing-masing di stand yang sudah disediakan oleh panitia. Panitia Epitek sudah mempersiapkan 200-an stand yang terdiri 85 stand disediakan untuk SMK di Kabupaten Karawang dan sisanya stand disediakan untuk SMK kabupaten lainnya. Dalam stand tersebut para peserta menampilkan beragam keahlian serta kemampuan sekolah masing-masing seperti merakit komputer genggam, otomotif, handphone, televisi serta tata boga dan kecantikan.
“Selain itu, dalam kegiatan tersebut ada Job Fair dan pameran industri,” ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, kata dia, akan ada kejutan produk karya anak SMK Kabupaten Karawang. Namun, Nandang belum mau menceritakan secara detail apa produk yang dihasilkan anak SMK Kabupaten Karawang. Pasalnya, kalau itu diceritakan sejak sekarang melaui media, maka tidak akan lagi menjadi kejutan pada pelaksanaan Epitech.
“Tunggu saja tanggal mainnya ya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Prof.Dr. Moh. Wahyudin Zarkasy mengatakan, Kabupaten Karawang merupakan daerah kawasan yang dekat dengan pusat kemajuan, yakni Kota Jakarta. Selain itu, di Kabupaten Karawang berdiri ribuan pabrik dan industri. Hal itu menurutnya sangat pas jika pelaksanaan Epitech ke-9 diselenggarakan di Kabupaten Karawang.
“Dengan faktor itu, semoga pelaksanaan Epitech ke-9 gaungnya sangat terasa,” imbuhnya.
Dijelaskan Wahyudin, SMK harus memperkuat pasar lulusannya. Harus ada penelitian antara dunia industri dan dunia kerja kebutuhannya apa, sehingga menjadi bahan bagi sekolah untuk mengembangkan kemampuan para siswa. Menurutnya, dengan adanya singkronisasi antara keinginan dunia kerja dan pendidikan yang baik, maka lulusan SMK dapat langsung diterima bekerja.
“Dalam 10 tahun terakhir ini, penyerapan siswa SMK dalam dunia kerja sudah jauh lebih baik dibanding 10 tahun lalu,” pungkas Rektor Unsika ini. (tif)
Posting Komentar