Bupati Pidanakan Perusahaan AMDK Ilegal

PURWAKARTA, Spirit 
Bupati Purwakarta H Dedi Mulyadi SH geram terhadap sejumlah perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) yang tidak mengantongi izin alias ilegal. Oleh karenanya, pihaknya akan mempidanakan perusahaan air yang mengeksploitasi mata air di Pilayah purwakarta. 

“Sebenarnya kita sudah beberapa kali menutup kegiatan perusahaan itu. Tapi ternyata meraka tetap membandel. Kali ini, kami akan ‘saklek’. Kami akan tutup kegiatan mereka dan mempidanakan perusahaannya,” katan Dedi kepada wartawan, kemarin.

 Menurutnya, upaya tersebut sengaja ditempuh karena merasa kesal dengan kegiatan eksloitasi tersebut. Apalagi, hal itu menimbulkan kerugian yang besar bagi masyarakat sekitar. Sebenarnya, pemkab telah menyediakan konpensasi kepada perusahaan tersebut supaya mau menutup kegiatannya.

“Tapi mereka masih saja menjalankan usahanya. Ya mungkin jalan satu-satunya, harus dengan mempidanakannya. Kami, akan membuat laporan jika mereka telah melakukan penambangan air secara illegal,” terangnya.

Pasalnya, tanggapan bupati itu terkait Persoalan krisis air bersih di Kabupaten Purwakarta yang menjadi salah satu permasalahan saat musim kemarau. Seperti saat ini, dampak musim kemarau tahun ini mengakibatkan 15 dari 17 kecamatan yang ada di wilayah tersebut dilanda krisis air bersih.

Padahal, sumber mata air yang ada mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi semua masyarakat. Sayangnya, kendati banyak terdapat sumber air, namun kebanyakan digunakan untuk kepentingan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) untuk dikirim keluar daerah.

Misalnya saja, mata air yang terdapat di sepanjang jalur Purwakarta-Pondoksalam-Wanayasa. Di lokasi itu, yang lebih dominan mata airnya dieksploitasi oleh perusahaan air minum tersebut dan bukan untuk keperluan masyarakat sekitar. Padahal, keberadaan pabriknya tidak berada di Kabupaten Purwakarta, melainkan di Karawang dan Bekasi. 

Di sisi lain, kondisi sebaliknya justru dirasakan ratusan warga di Kampung Blok Lio, Desa Gurudug Kecamatan Pondoksalam. Dimana, sejak tiga bulan terakhir warga di sana gelimpungan mencari air bersih. Bahkan, untuk sekedar mandi dan cuci pakaian, mereka terpaksa harus bergiliran memanfaatkan air kotor di kubangan eks galian pasir.

Sementara itu, dari hasil pantauan di lapangan, di sepanjang jalur Pondoksalam–Wanayasa masih terlihat aktivitas ekspolitasi air itu. Bahkan, sampai siang tadi masih terlihat beberapa tanki tengah mengisi air bersih yang diambil dari pegunungan di lokasi itu.(asp)

Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. POTRET KARAWANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger