CIKAMPEK, Spirit
Situ Kamojing yang berada di Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Karawang, kondisinya memprihatinkan dan tidak terurus. Selain mengalami kekeringan, infrastruktur Situ yang mempunyai luas 627,656 M2 itu sudah mulai retak dan dipenuhi rumput.
Situ Kamojing yang dikelola Perum Jasa Tirta II, luasnya 627,656 M2 atau sekitar 5 hektare ini, mengairi areal pesawahan di sepuluh desa yang ada di wilayah Cikampek, yang terdiri dari Desa kamojing, Cikampek Pusaka, Cikampek Selatan, Cikampek, Cikampek Timur, Dawuan Barat, Dawuan Timur dan lainnya.
Situ Kamojing adalah tempat yang cukup eksotis yang berada di perbatasan kedua kabupaten ini. Terletak di Kecamatan Cikampek, Desa Kamojing, situ ini menawarkan pesona alam dan potensi wisata yang menjanjikan.
Situ Kamojing yang memiliki luas sekitar 5 hektaren ini, di musim hujan seperti saat banjir kemarin, air situ bahkan bisa meluber keatas jalan, namun di musim kemarau parah, air situ sebaliknya bisa jadi kering dan saat itu sering juga dimanfaatkan warga setempat untuk dijadikan lahan bercocok tanam.
Sifatnya yang alami, malah menarik khususnya muda-mudi untuk memadati tepian situ, dari mulai aktivitas olahraga, bercengkrama, hingga tempat berpacaran ria. Apalagi di sore hari, saat-saat menjelang matahari terbenam yang menawarkan pantulan sinar matahari yang maha indah di permukaan situ.
Selain hamparan situ yang dapat dinikmati secara cuma-cuma, di tempat ini para pengunjung pun bisa menyantap jajanan yang dijajakan para pedagang disana yang belum begitu banyak. Salah satu yang menarik adalah sate maranggi daging sapi dan es kelapa muda. Jajanan murah meriah, namun begitu nikmat disantap ditepian situ terutama di sore hari diiringi semilir angin yang bersahabat.
Kemarau kali ini mengancam sawah-sawah tadah hujan dan irigasi setengah teknis di Jawa Barat. Sementara itu sejumlah warga setempat memanfaatkan lahan Situ Kamojing dengan menanam padi. Situ Kamojing di Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, sejak beberapa bulan silam mengering. Tidak itu saja, pada bagian dinding situ mulai terlihat retak dan dipenuhi lumut. Kondisi itu dimanfaatkan warga setempat untuk ditanami padi.
Asep (50) warga setempat, mengakui bahwa dua bulan terakhir air situ terus mengalami surut dan mengering, sehingga warga setempat memanfaatkan situ kering ditanami tanaman padi.
“Setiap musim kemarau tiba, sudah dipastikan warga sekitar memanfaatkan Situ Kamojing yang kering akibat kemarau panjang ini, pasti ditanami tanaman padi oleh warga sekitar yang berprofesi sebagai petani,” ucapnya kepada Spirit Karawang, Jumat (26/9).
Dikatakan sejumlah petani penggarap juga mengaku, hamper setiap tahun warga setempat memanfaatkan area genangan situ itu untuk ditanami padi. Sebab, hamper musim kemarau kunjung dating, Situ Kamojing pastilah kering.
Mengeringnya Situ Kamojing itu, diakui Surip (38) karena sungai-sungai yang menjadi sumber air Situ Kamojing menyusut selama musim kemarau. Sungai yang biasa menjadi sumber air situ tersebut, yakni Sungai Cikarang Gelam, Sungai Cileundi, Sungai Gandasoli dan lain lain.
“Dari pada situ dibiarkan mengering selama musim kemarau, lebih baik kami memanfaatkan saja untuk menanam padi. Itu cukup membantu para petani disini yang tidak mempunyai area lahan persawahan milik sendiri,” ujar Surip.
Situ Kamojing yang dibuat pada jaman penjajahan Belanda itu, Surip mengatakan,Situ Kamojing adalah sebuah danau buatan yang konon katanya, sengaja dibuat pada masa penjajahan Belanda berfungsi sebagai sarana irigasi untuk pendistribusian air ke sawah-sawah milik petani disepanjang aliran irigasi anak sungai Cikaranggelam.
“Ya kata para sesepuh di sekitar sini bilangnya memang dibuat oleh para menir-menir Belanda untuk mengairi persawahan yang ada disekitar Kecamatan Cikampek. Ya kalau musim kemarau, situ ini dijadikan lahan persawahan. Namun, kalau musim penghujan tiba, tidak sedikit juga warga yang memanfaatkan situ ini untuk membudidaya ikan,” jelasnya. (gus)
Posting Komentar