Perkembangan Investasi dan Industri di Karawang

Perkembangan Investasi dan Industri di Karawang
Berbanding Terbalik

KARAWANG, Spirit
Perkembangan investasi yang pesat di Kabupaten Ka­rawang  berbanding terbalik dengan peningkatan kesejah­teraan rakyat. Pertumbuhan industri hanya memberikan kontribusi tidak berarti bagi pembangunan Karawang.
“Keberadaan industri di Kabupaten Karawang hanya memberikan kontribusi pendapatan daerah di sektor pajak yang tidak begitu besar, yaitu pajak bumi dan bangunan (PBB) dan PBHTB. Sementara PPn dan PPH tidak masuk ke daerah, tetapi masuk pusat,” kata Ketua Dewan Koperasi Nasional (Dekopin) Kabupaten Karawang, H Warman, kepada Spirit Ka­rawang, Rabu (10/9/2014).
Sehingga, lanjutnya, kemajuan industri di Kabupa­ten Karawang selama ini tidak memberikan pengaruh yang besar bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Warman berpendapat, industri tetap harus didorong sebagai salah satu sektor pembangunan. Tapi keberadaanya harus diimbangi dengan skema program kemitraan melalui lembaga koperasi dan UMKM.
Dengan kemitraan ter­sebut, menurut dia keberadaan dan kemajuan industri akan benar-benar memberikan penga­ruh nyata terhadap pe­ningkatan kesejahteran rakyat. Kedepan, kata Warman, khusus di Kabupaten Karawang perlu dibuat peraturan daerah tentang arah koperasi dan UMKM yang jelas untuk membangun kemitraan industri dengan usaha ekonomi kerakyatan melalui koperasi dan UMKM.
Sehingga, lanjutnya, kemajuan industri yang pesat di Kabupaten Karawang berjalan selaras dan berbanding lurus dengan peningkatan kesejahtera­an masyarakat, melalui tumbuh dan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
Masih menurut dia, salah satu usaha usaha ekonomi kerakyatan adalah koperasi. Koperasi harus didorong untuk menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Pasal­nya, kata mantan anggota DPRD Karawang ini, koperasi mempunyai ciri khas yang berbeda dengan usaha di bidang industri.
Koperasi, katanya, lebih berorientasi kepada pelayanan, bukan sebaliknya, berorientasi kepada keuntungan. Meski demikian, bukan berarti koperasi tidak butuh keuntungan.
Ia menegaskan, ko­perasi­ lebih menekankan kesejahtera­an anggota daripada mengejar keuntungan semata. Artinya kebesaran koperasi lebih untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, bukan membesarkan lembaga semata.
“Kebesaran koperasi bukan dilihat dari seberapa besar SHU-nya, melainkan  sejauhmana dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya,” ujarnya. (zen) 
Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. POTRET KARAWANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger