KARAWANG Spirit
Meskipun mengalami kritis, seorang balita 1,5 tahun secara mengejutkan ditemukan masih bernyawa setelah tertabrak Kereta Api (KA) Argo Parahyangan, saat berada dalam pangkuan ayahnya, di Jalan Rangga Gede, Kampung Sangkali, Desa Tanjungpura, Karawang Barat, Rabu (3/12) pukul 9.45 WIB. Namun, bayi nahas itu harus kehilangan ayahnya akibat kecelakaan tersebut.
Meskipun mengalami kritis, seorang balita 1,5 tahun secara mengejutkan ditemukan masih bernyawa setelah tertabrak Kereta Api (KA) Argo Parahyangan, saat berada dalam pangkuan ayahnya, di Jalan Rangga Gede, Kampung Sangkali, Desa Tanjungpura, Karawang Barat, Rabu (3/12) pukul 9.45 WIB. Namun, bayi nahas itu harus kehilangan ayahnya akibat kecelakaan tersebut.
Korban tewas diketahui bernama Saban, ayah kandung balita , warga Kampung Anjun Kaler, RT 12 RW 13, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat. Sedangkan anak kandungnya masih belum diketahui identitasnya karena masih dalam penanganan tim medis RSUD Karawang.
Saksi kejadian, Nainggolan petugas keamanan stasiun KA Karawang, mengatakan, dari keterangan beberapa warga yang berhasil ia himpun, sebelum terjadi kecelakaan korban terlihat berjalan di sepanjang Jalan Rangga Gede bersama anaknya yang digendong di bagian depan dengan menggunakan kain.
Namun, tak lama kemudian korban berusaha naik ke bantaran rel KA, di Kampung Sangkali tanpa diketahui maksudnya.
“Entah dia mau menyeberang rel ke kampung sebelah, entah memang sengaja berjalan di atas rel,” ujar Nainggolan.
Tetapi, lanjut dia, korban seperti tidak peduli saat warga berteriak memberitahu ada KA yang datang dari arah stasiun Karawang.
Seketika, tubuh korban langsung dihantam KA Argo Parahyangan yang melaju dari Bandung tujuan Gambir, Jakarta, dan terpental hingga puluhan meter. Akibatnya ayah balita langsung meninggal dengan kondisi tubuh remuk. Sedangkan, anak yang digendongnya terlepas dan terlihat masih dalam keadaan bernyawa.
“ Ayahnya sempat nyangkut di pohon di pinggir jalan, dan anaknya berada tak jauh dari jenazah bapaknya dan masih terlihat bernafas,” ungkapnya.
Tanpa pikir panjang, kata Nainggolan, warga yang melihat kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan dengan membawa anak tersebut ke RSUD Karawang. Polisi Polsek Karawang Kota dan ambulans Identifikasi Kriminal Polres Karawang tiba di lokasi dan mengevakuasi jenazah Saban ke kamar jenazah untuk dilakukan outopsi.
Sementara, berdasarkan kabar yang beredar dari warga setempat, korban memang sering terlihat melamun. Pasalnya, menurut informasi dari warga yang enggan disebutkan namanya, korban Saban tengah dirundung masalah keluarga. “Katanya sih dia memang mau cerai dengan istrinya,” kata seorang warga yang tak ingin dikorankan.
Apapun motifnya, namun kejadian tabrak KA di ruas rel KA jalan Rangga Gede, Tanjungpura itu kerap memakan korban jiwa. Tercatat dalam dua bulan terakhir, korban yang tewas akibat tertabrak kereta sudah sekitar lima orang, dan dua di antaranya siswa sekolah. (dit)