KARAWANG, Spirit
Kini petani tak perlu lagi khawatir terjadi kekurangan pupuk urea seperti yang terjadi belum lama ini di alami pada musim tanam gaduh 2014, tentunya hal ini membuat panik bagi mereka yang membutuhkannya, terutama para petani pada saat waktu pemupukan. Bukan hanya petani bahkan para Kepala Desa dan instansi kedinasan terkait mendapat sorotan tajam dari semua kalangan masyarakat petani.
Hal tersebut membuat rasa penasaran sejumlah kalangan masyarakat khususnya kalangan petani mempertanyakan faktor apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi, utamanya bagi petani yang berada di Kabupaten Karawang. Pasalnya, produksi Pupuk berada di daerah Cikampek Kabupaten Karawang.
Untuk menjawab persoalan ini pihak PT Pupuk Kujang melalui Superintendent Informasi dan Komunikasi, Aby Radityo, pada acara konferensi pers yang dilakuakan dikantor Pupuk Kujang Cikampek Rabu (10/9), dia menyampaikan dengan gamblang persoalan kelangkaan pupuk. Kondisi Mei, Juni dan Juli mengenai terjadinya kekurangan pupuk bersubsidi dilapangan.
“Sebenarnya bukan tidak langka, hanya saja kami sebagai produsen pupuk belum mendapat permintaan yang harus ditempuh melalui dengan aturan-aturan yang sudah ditentukan,” terang Aby.
Awal terjadinya kelangkaan yakni disebabkan karena terjadinya bencana alam banjir di berbagai daerah, hingga terjadinya pemupukan ulang. Hal itu terjadi pada pada bulan Februari-Maret, sehingga dilakukan realokasi atau penarikan alokasi dari bulan yang depan ke bulan sebelumnya.
“Selain penyebab itu karena memang pihak PT Pupuk Kujang tidak bisa mengeluarkan pupuk bersubsidi diluar dari aturan yang ada,” ujarnya.
Dia menyampaikan berdasarkan Permentan nomor 103/Permentan/SR.130/8/2014 tentang perubahan atas peraturan Permentan nomor 122/Permentan/SR.130/11/2013 tentnag kebutuhan dan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsisi untuk sektor pertanian tahun anggaran 2014.
“Kuota kujang di tahun 2014 adalah sebesar 507.000. Namun memang, kuota tersebut sebagaimana banyak yang memprediksikan bakal habis pada bulan oktober. Akan tetapi, prediksi tersebut meleset dan ternyata kuota itu habis sebelum oktober,” ucapnya.
Dia juga menambahkan, Permentan tersebut mengatur semua penditribusian pupuk se-Indonesia dari berbagai jenis, mulai dari Urea, SP36, ZA, NPK dan Organik. Sementara untuk kuota urea sendiri sebesar 4,1 juta ton, dan khusus untuk Jabar sebesar 507.000, ton, tapi karena ada aturan baru terkait dengan adanya penambahan sekitar 10 persen menjadi 559.770 ton pupuk jenis urea.
Berkaitan dengan itu, pada bulan Agustus ada aturan lagi terkait persoalan tersebut yaitu Pergub no 521.33/kep.1154-binprod/2014 tentang perubahan atas keputusan Gubernur Jawa Barat no 521.33/kep.1684.binprod tentang Alokasi Pupuk Bersubsisi Bidang Pertanian dan Perikanan 2014.
“Nah kuota pupuk urea bersubsidi yang dikeluarkan oleh kujang yang mengacu pada permen dan pergub baru tersebut untuk daerah Jawa Barat sebesar 26483,12 ton, kemudian untuk wilayah Karawang sendiri sebesar 2152,11ton,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, berdasarkan permen dan pergub baru kuota pupuk urea bersubsidi dari bulan Januari sampai September sebesar 379373,30 dan untuk Karawang sebesar 33154,67, adapun yang sudah terealisasi sampai dengan tanggal 8 September sebesar 31364 dan untuk jabar sudah terealisasi 360794,75 atau sudah terealisasi 95,1 persen.
“Sementara untuk stock yang ada di gudang kami, pertama di Blendung 1.300 ton dan untuk di gudang klari 4.300 ton dan persediaan di gudang se-Jabar sebanyak 26.000 ton. Nah, artinya sebenarnya kalau persediaan itu ada, tapi kami mengeluarkan pupuk bersubsidi tidak bisa melebihi dari kuota yang tertera dalam aturan,” imbuhnya.
Dia juga menyampaikan dengan adanya Permen dan Pergub yang baru tersebut, dipastikan petani tidak akan lagi terjadi kelangkaan, karena secara kuota sudah ditambah dan disesuaikan dengan kondisi lapangan.
“Sebelum keluar Permen dan Pergub, tentu kami harus mempertimbangkan berapa besar kuota yang dibutuhkan oleh masyarakat, bahkan termasuk perkiraan bencana banjir, itu yang kami ketahui,” pungkasnya. (gus)
Posting Komentar